
Washington Ngajak 'Perang' Soal Ini, Begini Reaksi China

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China bereaksi mengenai manuver Amerika Serikat (AS) yang meloloskan RUU inovasi teknologi dengan harapan bisa mengalahkan teknologi Negeri Tirai Bambu.
Mengutip AFP, seorang anggota komite urusan luar negeri di Parlemen China menyebut bahwa AS mengalami "delusi paranoid" dengan menyatakan undang-undang itu untuk menghambat kemajuan China.
"RUU itu sebagai upaya untuk mencampuri urusan dalam negeri kita dan merampas hak sah untuk pembangunan melalui teknologi dan pemisahan ekonomi yang saat ini kita terapkan," kata anggota parlemen itu pada Rabu (9/6/2021).
Sebelumnya Senat AS meloloskan paket undang-undang yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Negeri Paman Sam untuk bersaing dengan teknologi China, Selasa (8/6/2021).
Dalam paket RUU itu, juga disetujui anggaran pengembangan teknologi sebesar US$ 190 miliar atau setara Rp 2.700 triliun.
"Ketika semua dikatakan dan dilakukan, RUU itu akan ditetapkan sebagai salah satu hal terpenting yang telah dilakukan kamar ini dalam waktu yang sangat lama," kata Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer di lantai Senat menjelang pemungutan suara.
"Siapa pun yang memenangkan perlombaan menuju teknologi masa depan akan menjadi pemimpin ekonomi global dengan konsekuensi besar bagi kebijakan luar negeri dan juga keamanan nasional."
Undang-undang ini disahkan setelah sebelumnya Biden menerapkan daftar hitam yang akan menjerat perusahaan yang berhubungan dalam pengembangan teknologi Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).
Hal ini pun mendapatkan reaksi positif dari beberapa anggota senat. Tom Cotton, senator asal Arkansas, mengatakan bahwa "sangat penting pemerintah AS terus memperluas daftar perusahaan militer China ini. Perusahaan-perusahaan ini seharusnya tidak memiliki akses ke teknologi dan pasar modal AS."
"Kami mempersenjatai dan mendanai pesaing utama kami," tambahnya.
Selain Cotton, sekelompok anggota senator bipartisan menuntut Menteri Pertahanan Lloyd Austin untuk segera mengeluarkan publikasi terbaru mengenai perusahaan yang berafiliasi dengan militer China.
"Pemerintah AS harus terus bertindak berani dalam menghalangi pemangsaan ekonomi Partai Komunis China terhadap basis industri kami," kata mereka dalam surat itu.
"Kita tidak boleh membiarkan China mengikis keunggulan militer Amerika."
Dalam kepemimpinan Biden, arah hubungan Washington terhadap Beijing tidak berubah ke arah yang lebih baik. Bidens eringkali membuat beberapa langkah-langkah serangan yang ia alamatkan kepada China.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Cari Perkara' dengan China, Kongres AS Kunjungi Taiwan
