Internasional

Heboh Wabah "Ingus Laut" Guncang Turki, Apaan Tuh?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 June 2021 15:05
Wabah Ingus Laut Turki
Foto: Wabah "ingus laut" yang mengancam ekosistem Laut Marmara di pantai Caddebostan, di sisi Asia Istanbul, Turki. (AP/Kemal Aslan)

Tumbuhnya lendir yang mengapung di permukaan laut seperti dahak berwarna coklat ini menjadi ancaman serius bagi ekosistem laut.

Penyelam mengatakan wabah itu telah menyebabkan kematian massal di antara populasi ikan dan juga membunuh organisme air lainnya seperti karang dan bunga karang.

Lendir itu kini menutupi permukaan laut dan juga telah menyebar hingga 80-100 kaki di bawah permukaan. Jika tidak dikendalikan, ini dapat runtuh ke dasar dan menutupi dasar laut, menyebabkan kerusakan besar pada ekosistem laut.

Selama periode waktu tertentu, itu bisa berakhir dengan meracuni semua kehidupan air, termasuk ikan, kepiting, tiram, remis, dan bintang laut.

Selain kehidupan akuatik, wabah "ingus laut" juga mempengaruhi mata pencaharian para nelayan. Mereka mengatakan bahwa lumpur yang terkumpul di jaring mereka, membuat rusak alat nelayan. Selain itu, lendir yang melapisi senar membuat jaring terlihat oleh ikan dan menjauhkannya.

Beberapa nelayan juga menunjukkan bahwa masalah ini sudah ada sejak lama akibat pembuangan limbah dan pemanasan global. Selama bertahun-tahun, tangkapan mereka telah jauh berkurang dan ada lebih sedikit ikan di laut. Hal ini memperparah krisis ekonomi bagi nelayan.

Beberapa ahli juga telah memperingatkan bahwa "ingus laut" dapat menyebabkan wabah penyakit yang ditularkan melalui air seperti kolera di kota-kota seperti Istanbul.

Para ahli ekologi mengatakan bahwa lendir coklat yang mengambang di laut Turki adalah tanda bagaimana ekosistem laut dapat rusak. Kika tidak diambil langkah serius untuk mengatasi krisis polusi dan pemanasan global, hal ini dapat berulang dan merusak lingkungan secara keseluruhan.



(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular