Warning Menhub ke Pelaku Logistik: Truk Jangan 'Obesitas'!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
07 June 2021 11:20
Antrean truk besar yang melintas di sepanjang jalur tol Jakarta-Cikampek
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Produktivitas pemeriksaan angkutan barang dari Unit Pelaksana Perimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB)/ Jembatan Timbang kini semakin meningkat.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun mengimbau kepada para pelaku logistik agar tidak menggunakan truk yang bermuatan berlebih atau over dimensi dan overload (ODOL).

"Kami menegakkan hukum secara intensif, kami mengharapkan semua pengusaha logistik untuk mengikuti regulasi sesuai dengan berat dan besaran muatan yang ditentukan. Apabila semua taat, maka tidak perlu kita melakukan transfer muatan, melakukan tilang," jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (7/6/2021).

Budi berharap, para pelaku usaha logistik semakin sadar untuk tidak melanggar, salah satunya dengan tidak menggunakan kendaraan over dimensi dan overload (ODOL). Kesadaran yang meningkat akan menurunkan jumlah pelanggaran kendaraan ODOL.

Hingga saat ini, produktivitas pemeriksaan angkutan barang dari Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB)/ Jembatan Timbang menurutnya semakin meningkat. Budi menjelaskan, jembatan timbang adalah satu fungsi kontrol pergerakan logistik. Dengan demikian, pergerakan barang dari satu tempat ke tempat lain dapat berjalan dengan selamat dan aman.

Budi lantas mencontohkan pemeriksaan pada lima jembatan timbang yang berada di bawah Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kemenhub Wilayah IX Provinsi Jawa Barat. Kelima jembatan timbang tersebut adalah Balonggandu, Losarang, Kemang, Gentong dan Tomo.

Selama Januari-April 2021, pada kelima jembatan ini telah diperiksa 54.992 kendaraan, dengan tingkat pelanggaran 20.620 kendaraan (38%). Sebagai perbandingan, pada 2020 (Januari-Desember), di tempat yang sama telah diperiksa 63.776 kendaraan, dengan pelanggaran 36.208 kendaraan (57%).

"Tahun lalu diperiksa 60 ribu kendaraan. Tahun ini dalam waktu empat bulan sudah diperiksa 50 ribu kendaraan. Di akhir tahun bisa mencapai 150 ribu kendaraan yang diperiksa, dan ada kenaikan dua kali lipat. Artinya, rekan-rekan telah bekerja lebih produktif," jelas Budi.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Digitalisasi UMKM Jadi Modal Bangkit Saat Pandemi Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular