Jokowi Murka Lagi, Semprot Menteri karena 2 Perkara Ini

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
05 June 2021 15:20
Cover Fokus, luar, thumbnail, kecil, Jokowi Marah
Foto: Cover Topik/Jokowi Marah/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali murka di hadapan para menterinya. Kemarahan Jokowi kali ini terkait dengan pembangunan infrastruktur dan bantuan sosial (Bansos).

Jokowi menumpahkan kekesalannya saat membuka peresmian rapat koordinasi pengawasan intern pemerintah tahun 2021 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/5/2021) sebagaimana dikutip CNBC Indonesia, Senin, (31/5/2021).

Awal mulanya Jokowi menekankan bahwa tahun ini adalah tahun percepatan pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah telah habis-habisan mengalokasikan dana jumbo yang jumlahnya tak main-main, hingga nyaris Rp 700 triliun.

"Kita harus kejar-kejaran dan tepat sasaran agar ekonomi kita bisa bangkit lagi," kata Jokowi.

Jokowi kemudian menyentil serapan anggaran baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang masih lamban. Padahal, pemerintah memiliki target yang cukup ambisius agar ekonomi tumbuh di atas 7% pada kuartal II-2021.

"Kalau ini gak ketemu angka 7% untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 2021 juga bisa jadi tidak tercapai, walau kita tahu ada ketidakpastian ekonomi global dan ketidakpastian karena pandemi," jelasnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lantas membahas mengenai kualitas perencanaan program tiap kementerian lembaga maupun pemerintah daerah yang masih belum jelas.

"Saya masih melihat ada program yang tidak jelas ukuran keberhasilannya. Tidak jelas sasarannya, anggaran ini mau disasar," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Kondisi ini menurutnya berimbas pada pencapaian tujuan program yang tidak tepat, bahkan tidak sinkron dengan program lainnya. Kepala negara bahkan melihat masih ada kesenjangan antara pembangunan pusat maupun daerah.

"Ini masih terjadi, saya melihat saya di lapangan terus," jelasnya.

Jokowi kemudian mencontohkan dari pembangunan infrastruktur. Faktanya, memang infrastruktur dibangun tetapi infrastruktur pendukung di sekitarnya tidak dibangun secara jelas.

"Ada waduk, nggak ada irigasinya. Irigasi primer, sekunder, tersier. Ada itu saya temukan di lapangan. Ada bangun pelabuhan baru, nggak ada akses jalan ke situ. Apa-apaan? Gimana pelabuhan bisa digunakan? Ada ini, dan tidak hanya satu," kata Jokowi kesal.

Dia meminta ini terus dikawal, karena hal ini menyebabkan tidak optimalnya daya ungkit program yang dilaksanakan masyarakat. Juga yang dirugikan karena tidak mendapatkan manfaat dari program itu.

BERSAMBUNG KE HALAMAN BERIKUTNYA>>>

Setelah menumpahkan kekesalannya perihal infrastruktur yang belum jelas, Eks Wali Kota Solo itu kembali menyoroti persoalan akurasi data bantuan sosial yang masih menjadi penyakit kronis di pemerintahan.

"Masalah akurasi data. Masih menjadi persoalan sampai hari ini," kata Jokowi.

Dia mengatakan akurasi data ini berdampak pada beberapa hal, diantaranya data penyaluran bantuan sosial yang selama ini dianggap tidak akurat dan masih tumpang tindih.

"Data bansos tidak akurat, tumpang tindih, membuat penyaluran menjadi tidak cepat, menjadi lambat. Ada yang tidak tepat sasaran. Begitu juga data bantuan lainnya," tegasnya. (*)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular