Restrukturisasi Jiwasraya Menjaga Harapan Pemegang Polis

News - Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
05 June 2021 10:43
[THUMBNAIL] Jiwasraya Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemegang polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang mengikuti program restrukturisasi polis dinilai memiliki harapan yang lebih baik ketimbang para pemegang polis yang bertahan di Jiwasraya. Setelah migrasi, IFG Life sebagai perusahaan asuransi baru penyelamat Jiwasraya akan memberikan kepastian pengembalian manfaat pemegang polis.

Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia, Toto Pranoto menyebutkan bahwa solusi penyelesaian gagal bayar Jiwasraya melalui program restrukturisasi mampu memberikan kepastian kepada nasabah dalam hal pengembalian manfaat, meskipun dalam skema pengembalian manfaat itu terdapat potongan atau hair cut.

Sementara pemegang polis Jiwasraya yang tidak setuju dengan pilihan restrukturisasi atau tidak berpindah ke IFG Life, maka opsi pengembalian manfaatnya akan terbatas, mengingat sumber pengembalian manfaat itu hanya bersandar pada aset jiwasraya yang tersisa bahkan unclean dan unclear.

"Pemegang polis ex Jiwasraya yang setuju migrasi ke IFG Life akan memiliki harapan lebih baik untuk pengembalian investasi . Asumsinya prospek bisnis IFG Life bisa di eksekusi dengan optimal sehingga return yang dihasilkan entitas baru ini juga cukup besar sehingga mampu cover kewajiban ke pemegang polis ex Jiwasraya dan pengembangan bisnis ke depan," kata Toto kepada CNBC Indonesia, Jumat (4/6/2021).


Untuk menyelamatkan polis Jiwasraya, pemerintah selaku pemegang saham Jiwasraya akan menyuntikan dana senilai Rp 26,7 triliun kepada perusahaan asuransi baru yakni IFG Life. Dana itu diperoleh melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 22 triliun dan Rp 4,7 triliun melalui find rising dari Indonesia Financial Group selaku Induk Holding Industri Perasuransian dan Penjaminan.

Toto menilai, dengan pengelola perusahaan yang lebih profesional dan mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang lebih kuat, sehingga diharapkan sustainibility IFG Life akan lebih terjaga.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan langkah restrukturisasi polis nasabah yang dilakukan di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) merupakan upaya dan solusi terbaik yang dilakukan untuk menyelesaikan perampokan yang terjadi di asuransi tersebut sejak bertahun-tahun silam.

Dia mengatakan langkah ini merupakan upaya bersih-bersih yang dilakukan oleh kementerian terhadap tindakan perampokan yang tidak hanya terjadi di perusahaan Jiwasraya saja, tapi juga dari pengelola dana pensiun BUMN lainnya.

"Ini bukan arogansi, ini empati dan keberpihakan yang kami harus lakukan. Tadi, perampokan dari pensiunan harus stop, harus dijaga. Kasihan yang sudah kerja puluhan tahun uangnya hilang," kata Erick.

Erick juga mengapresiasi langkah restrukturisasi yang dilakukan atas polis-polis nasabah Jiwasraya yang periodenya telah berakhir pada 31 Mei 2021 lalu. Lebih dari 95% nasabah asuransi ini bersedia untuk direstrukturisasi polisnya.

Menurut data akhir restrukturisasi per 31 Mei 2021, sebanyak 98% nasabah korporasi atau 2.088 dari 2.127 nasabah telah bersedia direstrukturisasi polisnya. Selanjutnya untuk pemegang polis ritel sebanyak 94% atau 156.075 polis dari total 166.710 nasabah telah bersedia direstrukturisasi. Sedangkan untuk nasabah polis bancassurance sebanyak 96% atau 16.748 dari 17.459 polis telah bersedia untuk direstrukturisasi.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ini Fakta Tak Terungkap, Awal Mula Kasus Jiwasraya


(dob/dob)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading