Ini Bukti Harga Mobil Bekas 'Hancur-Hancuran' Gegara Pajak 0%

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
04 June 2021 20:37
Penjual mobil bekas. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Penjual mobil bekas. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga bulan setelah relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) berlangsung, bisnis mobil bekas terkena dampak cukup parah. Salah satu yang paling terasa adalah penurunan harga bagi kendaraan yang masuk ke dalam skema PPnBM, yakni berjumlah 29 model mobil.

"Kebijakan PPnBM ini membuat sekitar 35%-40% transaksi mobil bekas mengalami penurunan harga. Hal ini juga tentunya menjadi alasan sebagian besar konsumen untuk memilih mobil bekas seiring dengan adanya keterbatasan anggaran," kata Jefferson Kuesar, Director of Insights OLX Indonesia dalam pernyataannya, Jumat (4/6).

Penurunan harganya mencapai hingga 10%, terutama mobil dengan usia yang lebih muda. Sebagai contoh, mobil bekas Toyota Avanza Veloz 2020 memiliki banderol Rp 160 juta hingga Rp 200 juta. Itu artinya, diskon mobil ini bisa mencapai Rp 20 juta.

Meski demikian, industri mobil bekas tetap memiliki peluang. Faktor terkuatnya adalah kebutuhan masyarakat untuk memiliki mobil demi mendapat moda transportasi aman. Bagi yang memiliki budget terbatas pilihannya membeli mobil bekas.

Berdasarkan survei Sentimen Pasar Mobil Bekas dari OLX Autos pada 11 April 2021 sampai dengan 2 May 2021 terhadap 1.193 responden yang terdiri dari pembeli, penjual perorangan, dan diler rekanan OLX Autos, permintaan mobil bekas saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum pandemi, terlihat bahwa penggunaan mobil pribadi pada kuartal I/2021 tercatat mencapai 41%, sedangkan sebelum pandemi hanya sekitar 33%.

Selain sentimen positif akan kebutuhan, ada juga sentimen negatif yakni penyekatan wilayah selama masa Ramadhan tahun ini. Namun, permintaan mobil bekas masih mencatatkan pertumbuhan. Kendati belum sepenuhnya pulih, jika dibandingkan dengan Ramadhan tahun lalu, permintaan mobil bekas pada Ramadhan tahun ini tumbuh sekitar 10%.

"Dengan demikian, melihat kondisi hingga pertengahan tahun ini, kami optimistis kinerja industri mobil bekas akan positif pada penghujung tahun ini. Kami juga akan terus berinovasi agar bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," kata Jeff.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Begini Ternyata Kondisi Pasar Mobil Bekas Saat Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular