Gegara China, HBA Juni Terbang, Tembus US$ 100,33/Ton

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
02 June 2021 17:22
Pekerja melakukan bongkar muat batu bara di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (23/2/2021). Pemerintah telah mengeluarkan peraturan turunan dari Undang-Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Adapun salah satunya Peraturan Pemerintah yang diterbitkan yaitu Peraturan Pemerintah No.25 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Batu Bara di Terminal Tanjung Priok. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan Harga Batu Bara Acuan (HBA) Indonesia terus menguat dan melesat hingga tembus ke angka US$ 100,33 per ton pada bulan Juni 2021 atau naik US$ 10,59 per ton dari HBA Mei 2021 yang sebesar US$ 89,74 per ton.

Harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak November 2018, yaitu US$ 97,90 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan, tren kenaikan harga batu bara dalam dua bulan terakhir ini utamanya didorong oleh peningkatan permintaan dari Tiongkok akibat periode musim hujan di negara tersebut, serta semakin tingginya harga domestik batu bara setempat.

"Kenaikan permintaan (Tiongkok) untuk keperluan pembangkit listrik yang melampaui kapasitas pasokan batu bara domestik," kata Agung, dalam keterangan resmi Kementerian, Rabu (2/6/2021).

Musim hujan ekstrem, sambung Agung, ikut memperketat kapasitas pasokan batu bara Tiongkok.

"Faktor ini yang memicu harga batu bara global ikut terimbas naik," ujarnya.

Perhitungan nilai HBA sendiri diperoleh dari rata-rata empat indeks harga batu bara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya.

Sebagai catatan, nilai HBA sejak awal 2021 cukup fluktuatif. Dibuka pada level US$ 75,84 per ton di Januari, lalu HBA mengalami kenaikan pada bulan Februari US$ 87,79 per ton. Sempat turun di Maret US$ 84,47 per ton. Dalam dua bulan terakhir, HBA terus mengalami kenaikan, yaitu US$ 86,68 per ton di bulan April dan di bulan Mei sebesar US$ 89,74 per ton.

Sebagai informasi, perubahan HBA diakibatkan juga oleh faktor turunan suplai dan faktor turunan permintaan. Untuk faktor turunan suplai, dipengaruhi oleh cuaca/ musim, teknis tambang, kebijakan negara pemasok, hingga teknis di rantai pasok seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal.

Sementara untuk faktor turunan permintaan dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun, berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.

Nilai HBA bulan Juni ini akan dipergunakan pada penentuan harga batu bara pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel) selama sebulan.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Taipan Kian Makmur, Batu Bara Acuan di Maret US$ 203,69/Ton!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular