
BLT Dana Desa Berdampak Besar Pulihkan Ekonomi Desa

Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo menginstruksikan pemanfaatan anggaran Dana Desa harus dirasakan oleh seluruh warga desa di Indonesia, dan memberikan dampak pada pembangunan desa. Di tengah pandemi Covid-19, anggaran Dana Desa dialihkan sebagian menjadi jaring pengaman sosial melalui program Bantuan Dana Tunai Langsung Dana Desa (BLT DD).
Pada Januari 2021 BLT Dana Desa yang sudah tersalurkan Rp 1,28 triliun dengan penerima manfaat lebih dari 4,27 juta keluarga. Di Februari 2021 sudah tersalurkan ke 2,8 juta penerima manfaat dengan total dana tersalurkan mencapai Rp 850 miliar. Pada Maret 2021 penyaluran mencapai Rp 507 miliar kepada 1,6 juta penerima manfaat.
Kemudian pada April sudah tersalurkan Rp 294 miliar kepada 980 ribu penerima manfaat. Dan pada Mei 2021 sudah dicairkan Rp 159 miliar kepada 531 ribu penerima manfaat.
"Di tahun ini, melalui Permendesa PDTT 13/2020, realokasi anggaran Dana Desa kita titik beratkan pada tiga hal: pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan desa, mendukung program prioritas nasional sesuai kewenangan desa, serta adaptasi kebiasaan baru melalui sosialisasi pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di tingkat desa. Khusus untuk BLT DD masuk pada prioritas pertama tadi," kata Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa, Kemendes PDTT Luthfy Latief dalam siaran resminya, Sabtu (29/05/2021).
Sasaran penerima BLT DD ini merupakan masyarakat desa yang masih membutuhkan bantuan ekonomi seperti masyarakat yang kehilangan mata pencaharian akibat Covid-19. Selain itu juga masyarakat yang belum terdata pada kelompok penerima bantuan sosial lainnya, dan masyarakat yang memiliki anggota keluarga dengan sakit kronis.
"Kementerian Desa dan pemangku kepentingan lainnya terus mengawal penyaluran BLT DD agar tersampaikan kepada mereka yang memenuhi syarat penerima bantuan tersebut," tambah Luthfy.
Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono mengatakan ketika perekonomian melemah akibat Covid-19, satu-satunya yang bisa diharapkan memang stimulus keuangan yang merupakan kebijakan pemerintah.
Program BLT DD ini sangat membantu untuk mendorong konsumsi masyarakat, karena sisi permintaan inilah yang paling terdampak oleh pandemi dan ini menekan belanja masyarakat.
Teguh juga melihat bahwa masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah yang menjadi sasaran BLT DD ini juga berbelanja di komunitas lokal. Sehingga dengan begitu, BLT DD ini membantu mendorong konsumsi masyarakat untuk berbelanja di UMKM lokal. Di sisi lain, program PEN juga mendukung sisi suplai lewat bantuan kepada UMKM melalui bantuan usaha mikro yang menyeimbangkan neraca suplai dan demand di masa pandemi.
"Survei Mandiri Institute pada Maret-April 2021, 80% UMKM kita telah kembali beroperasi secara normal. Sebelumnya di awal pandemi hanya 33% yang beroperasi secara normal. Saya kira ini dampak positif dari program-program stimulus yang diberikan pemerintah," ujar Teguh.
Sementara itu, dari sisi kebijakan publik Direktur Rumah Reformasi Kebijakan Riant Nugroho mengatakan apapun bantuan pemerintah di pedesaan, tidak semata diukur dari besarannya saja melainkan dampaknya.
"Sehingga kalau kita bisa gali lebih jauh lagi, sebenarnya potensi pedesaan untuk menjadi panglima ekonomi di masa Covid19 sangat besar," tambah Riant Nugroho.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gerakan Mobil Masker Menyebar di Wilayah Jawa Barat