Ternyata Ini Kebocoran Picu E-Commerce Jadi 'Pembunuh' UMKM

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
28 May 2021 18:30
Desain : Freepik.com
Foto: Desain : Freepik.com

Jakarta, CNBC Indonesia - Produk impor murah banyak beredar di e-commerce dengan produk dibanderol dengan harga tidak wajar, bahkan tergolong terlalu sangat murah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa ada predatory pricing atau subsidi harga untuk mematikan pelaku UMKM di dalam negeri.

E-commerce yang memperdagangkan produk murah yang diperdagangkan tersebut masuk melalui Pusat Logistik Berikat (PLB). Kalangan pengusaha pun mengakui bahwa PLB jadi pintu masuk celah barang impor ke pasar.

PLB adalah tempat penimbunan berikat untuk menimbun barang asal luar daerah pabean clan/ atau barang yang berasal dari tempat lain dalam daerah pabean, dapat disertai 1 (satu) atau lebih kegiatan sederhana dalam jangka waktu tertentu untuk dikeluarkan kembali.

"Betul sering PLB digunakan masuknya barang barang ilegal tersebut. Padahal tujuan Fasilitas PLB untuk mempercepat dan memudahkan pengecekan barang impor tersebut," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno kepada CNBC Indonesia, Jumat (28/5/21).

Masuknya barang ilegal tentu perlu menjadi perhatian. Ada potensi negara kehilangan pajak besar karena barang yang masuk itu lolos tanpa prosedur yang jelas. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin pendapatan negara yang hilang kian besar.

Dua aspek yang perlu menjadi perhatian adalah soal pengetatan sistem dan pengawasan kepada petugas di lapangan. Bukan tidak mungkin ada petugas yang bermain mata demi mendapatkan keuntungan untuk pribadi, Benny pun tidak menampik dua faktor itu penyebab PLB bocor.

"Sangat mungkin (faktor sistem dan petugas)," katanya.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menjelaskan bahkan sebelum viral di publik soal ini sudah dicari solusi bersama dengan Kementerian Perdagangan mengenai predatory pricing di e-commerce agar tak terus terjadi Selain itu di beberapa aturan Menteri Perdagangan juga sudah ada aturan sistem elektronik untuk memprioritaskan produk UMKM ketimbang produk luar negeri.

Ia membenarkan memang ada kasus terjadi dimana penjualan barang impor China di salah satu platform digital dengan harga sangat murah, yang membuat produk UMKM dalam negeri kalah saing.

"Ini berbahaya bom waktu bagi perdagangan pasar digital. Kami sudah berkomunikasi dengan platform digital tadi dan dengan mendag memang kayaknya kita perlu mengatur soal diskon harga. Saat ini ada kekosongan regulasi itu," jelas Teten.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Sinyal E-Commerce 'Bunuh' UMKM, KPPU Komentar Begini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular