Manajemen PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menjelaskan alasan di balik rencana perusahaan untuk menutup permanen semua gerai Giant pada Juli mendatang. Perseroan akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA sebagai langkah strategis perusahaan.
Manajemen menjelaskan, perseroan juga sedang mempertimbangkan untuk mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.
Direktur HERO Hardianus Wahyu Trikusumo, dalam keterbukaan informasi di BEI, mengatakan alasan perusahaan adalah sebagai strategi ini perusahaan dan respons cepat serya tepat perusahaan yang diperlukan untuk beradaptasi terhadap perubahan dinamika pasar, terlebih terkait beralihnya konsumen Indonesia dari format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir, sebuah fenomena yang juga terjadi di pasar global.
Pada akhir Juni 2029 PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menyampaikan kabar yang mengejutkan karena menutup enam gerai supermarket Giant.
Langkah menutup enam gerai berlangsung pada akhir Juli 2019. Keenam gerai itu antara lain di Cinere Mall, Mampang, Pondok Timur, Jatimakmur, Cibubur, dan Wisma Asri.
Penyebabnya ternyata karena penjualan yang terus menurun, tapi karena persaingan industri ritel makanan yang meningkat dan perubahan perilaku konsumen di Indonesia.
Direktur PT Hero Supermarket Tbk (HERO) Hadrianus Wahyu Trikusumo saat itu menyebut, perusahaan sedang melakukan transformasi besar-besaran agar ke depan bisnis HERO bisa tetap bersaing dengan bisnis ritel makanan lainnya di Indonesia. Pasca penutupan itu, HERO sempat hanya mengelola 119 gerai Giant saja.
Hingga Maret 2021, gerai Giant hanya tersisa 75 gerai, untuk Giant Ekstra maupun Giant Ekspres. Sepanjang 2019 hingga Maret 2021 ada 25 gerai Giant yang ditutup.
Pada awal 2021 setidaknya ada tiga gerai Giant yang terkonfirmasi yang tutup yakni Giant Ekstra di Margo City Depok, Giant Mayasari Plaza Tasikmalaya dan Giant Kalibata.
Kemudian pada April 2021, penutupan gerai hypermarket Giant milik PT. Hero Supermarket Tbk bertambah satu lagi. Kali ini Giant Ekstra di Pamulang, Tangsel, Banten resmi tutup.
Mengutip akun resmi Facebook Giant Ekstra Pamulang, menuliskan undangan perpisahan kepada karyawan karyawati tim Giant Ekstra Pamulang 2008-2021.
"Salam sejahtera untuk kita semua, kami tim Giant Ekstra Pamulang mengucapkan banyak terima kasih atas kesetiaannya selama 13 tahun kami berkarya," tulisnya, Sabtu (4/4/2021)
Manajemen pengelola gerai Giant, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) memastikan keputusan penutupan seluruh gerai Giant mulai Juli mendatang akan berimbas pada nasib seluruh karyawan.
Diky Risbianto, Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menjelaskan, perseroan juga saat ini masih mempertimbangkan jumlah gerai yang akan dikonversi menjadi gerai IKEA atau Hero Supermarket.
"Dengan berat hati, kami menyampaikan, seluruh karyawan gerai Giant akan terdampak oleh keputusan ini. Kami masih mempertimbangkan jumlah gerai yang akan dikonversi menjadi gerai IKEA atau Hero Supermarket," kata Dicky, kepada CNBC Indonesia, Rabu (26/5/2021).
Dicky melanjutkan, manajemen saat ini masih bernegosiasi dengan pihak ketiga mengenai potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant.
"Anggota karyawan yang terdampak dapat melamar pekerjaan di lini bisnis kami yang lain. Kami juga berharap dapat menyediakan peluang baru seiring dengan pengembangan bisnis kami lainnya yang memiliki potensi pertumbuhan positif yaitu Guardian, IKEA, dan Hero Supermarket," bebernya.
Namun, dia memastikan, manajemen HERO akan sepenuhnya berupaya untuk memperlakukan seluruh karyawan dengan penuh empati dan rasa hormat di masa perubahan portofolio ini.
"Kami juga akan memberikan karyawan yang terdampak akan diberikan kompensasi di atas jumlah yang direkomendasikan di UU Cipta Kerja. Ini merupakan ungkapan terima kasih kami atas dukungan mereka selama ini serta untuk membantu transisi mereka menuju kesempatan kerja yang baru," katanya.
Penutupan gerai bukan hanya satu-satunya langkah yang telah dilakukan perusahaan sejak beberapa tahun terakhir. Berdasarkan laporan keuangannya, sejak akhir periode Desember 2017 hingga 31 Maret 2021 perusahaan telah mengurangi jumlah karyawan hingga 6.667 orang.
Pengurangan jumlah karyawan ini membuat perusahaan mengalami penurunan biaya. Di mana pada akhir 2017 biaya yang dikeluarkan perusahaan mencapai Rp 1,34 miliar, sedangkan pada akhir Desember 2020 biaya karyawan ini hanya Rp 1,16 miliar.