Joe Biden Jor-joran Impor Logam Buat Baterai Mobil Listrik

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
26 May 2021 18:00
A worker uses the tapping process to separate nickel ore from other elements at a nickel processing plant in Sorowako, South Sulawesi Province, Indonesia March 1, 2012. REUTERS/Yusuf Ahmad
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat Joe Biden berencana akan mengimpor banyak logam yang dibutuhkan untuk membangun pabrik kendaraan listrik hingga baterai listrik di dalam negeri.

Ini adalah bagian strategi yang dirancang untuk menenangkan pemerhati lingkungan hidup (environmentalist).

Mengutip Reuters, Rabu (26/5/2021), rencana ini akan menjadi pukulan bagi penambang di Amerika Serikat, yang berharap Joe Biden akan bergantung pada pasokan logam dalam negeri seperti yang telah diisyaratkan dalam kampanye.

Bukannya menambah izin pertambangan, tim dari pemerintah Amerika Serikat lebih cenderung memilih membangun industri pemrosesan mineral menjadi baterai kendaraan listrik di dalam negeri.

Rencana macam itu dianggap akan membantu mengurangi ketergantungan Amerika Serikat dengan China yang menjadi pemimpin industri material kendaraan listrik. Selain itu, rencana ini juga dianggap dapat mengurangi pengangguran akibat pandemi di sana.

Departemen Perdagangan Amerika Serikat akan menyelenggarakan konferensi di bulan Juni nanti untuk menarik lebih banyak pabrik pabrikan kendaraan listrik masuk Amerika. Rencana infrastruktur senilai US$ 1,7 triliun yang diusulkan Biden mengalokasikan US$ 174 miliar untuk meningkatkan pasar kendaraan listrik domestik, melalui kredit pajak dan hibah untuk produsen baterai serta insentif lainnya. Namun sayangnya, Departemen Perdagangan masih menolak berkomentar.

"Tidak sulit untuk menggali lubang. Yang sulit adalah mengeluarkan barang-barang itu dan membawanya ke fasilitas pemrosesan, itu lah yang menjadi fokus pemerintah Amerika," kata salah satu sumber.

Guna mengamankan pasokan, Amerika akan bergantung pada Kanada, Australia, dan Brasil untuk menghasilkan sebagian besar bahan mentah. Sementara Amerika akan mengubah material itu menjadi chip komputer dan baterai.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Investasi US$ 9,8 M, LG Bikin RI Raja Baterai Listrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular