Covid Naik Lagi di Australia, Masker Kembali Wajib Digunakan

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
26 May 2021 11:20
Klaster baru virus korona (covid-19) muncul di kota Sydney. (AP/Mark Baker)
Foto: Klaster baru virus korona (covid-19) muncul di kota Sydney. (AP/Mark Baker)

Jakarta, CNBC Indonesia - Melbourne kota terbesar kedua di Australia kembali menerapkan pembatasan Covid-19 pada Selasa, (25/05/2021). Kekhawatiran kembali mengemuka setelah muncul sembilan kasus dalam dua hari.

Kemunculan kasus baru ini bisa memicu wabah besar. Victoria memberlakukan pembatasan sosial dan mewajibkan masker wajah di hotel, restoran, dan tempat dalam ruangan pada jam 6 sore, dari selasa sampai 4 Juni.

Munculnya kasus baru telah mengakhiri kasus nol di Victoria selama hampir tiga bulan dan membuat Selandia Baru menangguhkan perjalanan bebas karantina dengan negara bagian.

Australia menghindari tingginya angka Covid-19 yang banyak dialami oleh negara maju dengan melakukan pembatasan kedatangan internasional di awal pandemi dan juga memberlakukan lockdown.

Pihak berwenang mendesak warga Victoria untuk divaksinasi. James Merlino, pejabat perdana menteri negara bagian Victoria mengatakan saat ini sudah ada jutaan warga Victoria yang memenuhi syarat untuk divaksinasi.

"Mereka seharusnya tidak menunggu besok, mereka tidak boleh menunggu minggu depan. Mereka harus pindah sekarang dan mendapatkan vaksinasi," ungkapnya.

Victoria adalah negara bagian yang paling terpukul selama gelombang kedua akhir tahun lalu. Terhitung sekitar 70% dari total kasus dan 90% kematian di Australia disumbang negara bagian ini.

Negara bagian terpadat di Australia itu bisa mengendalikan wabah setelah melakukan lockdown terpanjang dan terketat di dunia. Lima kasus baru yang didapat secara lokal dilaporkan di Victoria pada hari Selasa, sehari setelah empat infeksi dicatat di Melbourne.

Semua kasus adalah milik satu keluarga besar yang berbeda dan dapat ditelusuri kembali ke varian yang ditemukan pada seorang pelancong luar negeri yang kembali ke Melbourne awal bulan ini setelah menyelesaikan karantina di kota Adelaide.

Menteri Respons Covid-19 Selandia Baru, Chris Hipkins mengatakan 'gelembung perjalanan' dengan Victoria telah ditangguhkan selama tiga hari mulai Selasa malam.

"Pejabat Selandia Baru telah menilai bahwa pilihan yang paling berhati-hati adalah travel bubble dengan Victoria karena masih ada beberapa hal yang tidak diketahui dengan wabah tersebut," kata Hipkins.


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menkes Dipanggil Presiden, Lapor Soal Covid-19 & Cek Kesehatan

Next Article Chaos! Kasus Covid-19 RI Tembus Seribu 3 Hari Berturut-turut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular