Kritikan Keras PDIP Terhadap APBN Jokowi!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
25 May 2021 17:55
Sri Mulyani di Sidang Paripurna DPR (CNBC Indonesia/Cantika Dinda)
Foto: Sri Mulyani di Sidang Paripurna DPR (CNBC Indonesia/Cantika Dinda)

Sementara itu fraksi lain di DPR mengenai RAPBN 2022, menyoroti berbagai kebijakan yang akan ditempuh oleh pemerintah di tahun depan. Sebagian besar fraksi menyoroti target pertumbuhan ekonomi pada di tahun depan.

Dari fraksi PPP, berpandangan bahwa perekonomian pada 2022 masih akan berada tahap pemulihan pandemi Covid-19. Juga ada tantangan eksternal yang harus diwaspadai seperti tapering off (pengurangan stimulus) oleh negara-negara maju.

"Tantangan laju perekonomian yang belum merata membuat pemerintah perlu kerja keras agar pertumbuhan ekonomi di atas 5% dapat dicapai pada 2022," Anggota DPR Fraksi PPP Syamsurizal.

Pandangan yang sama juga disampaikan oleh fraksi Demokrat yang pandangannya mengenai RAPBN 2021 dibacakan oleh Anggota DPR Fraksi Demokrat, Irwan.

"Demokrat meminta agar pemerintah lebih realistis terhadap target pertumbuhan ekonomi pada 2022 dengan mempertimbangkan capaian pertumbuhan ekonomi pada Kuartal I-2021 yang masih minus 0,74%," tuturnya.

Fraksi Gerindra juga berpandangan yang sama mengenai target pertumbuhan ekonomi. Menurut partai yang dipimpin Prabowo Subianto ini memandang target pertumbuhan ekonomi oleh pemerintah sebesar 5,2% - 5,8% mengesankan pemerintah terlalu memaksakan kehendak.

Hal itu, menurut Gerindra bisa menjadi boomerang bagi pemerintah, karena tahun-tahun sebelumnya target pertumbuhan ekonomi selalu meleset.

"Pada 2019 target pertumbuhan ekonomi 5,3%, realisasinya hanya 5,02%, padahal belum ada pandemi Covid-19. APBN 2020 telah direvisi karena adanya pandemi, dan masih meleset, terkontraksi cukup dalam minus 0,27%," jelas Anggota DPR Fraksi Gerindra Ade Rizki Pratama.

"Kuartal I -2021 ekonomi masih belum pulih dalam angka positif, minus 0,74%. Jika masih menargetkan pertumbuhan ekonomi tersebut, Gerindra meyakini dan mendorong pemerintah agar lebih keras lagi mengejar pertumbuhan dengan cepat, dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada kuartal-kuartal berikutnya," kata Ade melanjutkan.

Disisi lain, fraksi Nasional Demokrat berpandangan bahwa target pemerintah dalam mencapai pertumbuhan ekonomi di tahun depan cukup realistis.

"Karena tidak jauh berbeda dari lembaga internasional. Target tersebut tergantung kapasitas pemerintah dalam menanggulangi pandemi," jelas Anggota DPR Komisi XI Willy Aditya.

(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular