
Badai Harga Kedelai Belum Usai, Perajin Tempe Mogok Lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kedelai terus melonjak dalam beberapa waktu terakhir. Di waktu normal, harganya berkisar di angka Rp. 7.000/Kg, saat ini sudah hampir Rp 10.000/Kg.
Kondisi ini membuat sebagian perajin tahu tempe ada yang memutuskan mogok produksi kembali. Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin membenarkan hal tersebut, tapi bukan anggotanya. Sempat beredar kabar, perajin tahu tempe di Bandung Jawa Barat melakukan aksi mogok produksik karena harga kedelai yang kelewat tinggi.
"Kopti, Puskopti dan Gapoktindo tidak mau mogok, itu yang mogok ada kelompok-kelompok perajin di luar Kopti yang merasa kalau mogok, pemerintah mau ikut dengan saya. Kan nggak gitu, kita pikir komprehensif menyeluruh. Karena ada kepentingan masyarakat juga yang butuh," kata Aip kepada CNBC Indonesia, Selasa (25/5/21).
Akibat kenaikan harga tersebut, perajin menjadi kesulitan untuk menjualnya ke pasar. Di sisi lain masyarakat kerap menolak adanya kenaikan harga pada tahu dan tempe ini. Namun, jika tidak menaikkan harga makan sulit mendapatkan selisih keuntungan.
"Itu harga di importir, di tingkat perajin ditambah angkut tukang, ongkos transportasi dan lainnya bisa Rp 11 ribu/Kg, bahkan daerah terpencil mencapai Rp 12 ribu/Kg," katanya.
Kondisi ini bukan hanya terjadi sesekali. Dalam beberapa bulan terakhir, kejadian serupa pernah terulang, mulai dari Oktober hingga Desember 2020. Saat itu, perajin melakukan mogok karena kesal kenaikan harga kedelai tidak terkendali. Aip menegaskan saat ini langkah serupa mogok tidak terjadi untuk para anggotanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kedelai, Elpiji dan Migor Mahal, Perajin Tempe-Tahu Menjerit