
Sempat Terganggu di Q1, Kilang LNG Tangguh Setop Lagi di Mei

Jakarta, CNBC Indonesia - Kilang gas alam cair (LNG) Tangguh di Papua Barat yang dioperasikan BP Berau Ltd harus berhenti beroperasi lagi selama sekitar 12 hari pada Mei 2021 ini, setelah sebelumnya pada kuartal I 2021 kilang juga sempat terganggu dan harus berhenti beroperasi selama beberapa hari.
Hal tersebut disampaikan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto. Dwi mengatakan, penghentian operasi kilang LNG Tangguh pada Mei ini merupakan hal yang tidak direncanakan (unplanned shutdown), sama seperti yang terjadi pada kuartal I 2021.
Dwi membeberkan, penghentian operasi ini terjadi pada Train 2 kilang Tangguh sejak 10 Mei hingga 22 Mei 2021 karena adanya kerusakan pada Tube Reboiler Train 2.
"Kejadian di BP Tangguh adalah unplanned shutdown. Dilakukan manual shutdown karena kerusakan pada Tube Reboiler Tangguh Train 2, sejak tanggal 10 Mei 2021 jam 11:37 sampai dengan 22 Mei 2021 jam 21:02 local time," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Senin (24/05/2021).
Dia mengatakan, kerusakan tersebut kini sudah diperbaiki dan sejak 22 Mei, produksi LNG sudah kembali normal.
"Kerusakan tersebut saat ini sudah dapat diperbaiki dan sejak tanggal 22 Mei jam 22:02 local time LNG sudah berproduksi kembali secara normal. Pagi ini di level 1.080 m3 di mana name plate produksi pada level 1.150 m3," jelasnya.
Menurutnya, tahun ini BP tidak memiliki rencana penghentian operasi (planned shutdown) karena dijadwalkan dilakukan pada Januari 2022.
"Tahun ini tidak ada rencana planned shutdown, TAR-11 dijadwal ulang ke Januari 2022 dan semoga selanjutnya produksi berlangsung secara reliable," ungkapnya.
Perlu diketahui, berdasarkan data SKK Migas, pada kuartal I 2021 unplanned shutdown juga sempat dialami kilang LNG Tangguh, untuk kedua train, yakni Train 1 dan Train 2. Adapun realisasi produksi gas dari BP Berau LTD pada kuartal I 2021 ini 1.352 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan realisasi salur gas (lifting gas) pada kuartal I 2021 mencapai 1.090 MMSCFD atau 90,8% dari target yang ditetapkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 1.200 MMSCFD.
Sementara realisasi salur gas BP Berau Ltd selama 2020 mencapai 1.074 MMSCFD.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi Proyek Strategis Jokowi, Apa Kabar Train 3 LNG BP?
