
Soal Asal Usul Covid-19, AS Minta China Untuk Transparan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pejabat Gedung Putih menyebut China belum sepenuhnya transparan dalam penyelidikan asal muasal dari virus corona (Covid-19) yang telah menjelma sebagai pandemi global.
Gedung Putih merasa perlu adanya penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui apakah virus yang telah 'memakan' korban hingga 3,5 juta orang itu berasal dari alam bebas atau dari sebuah lab.
"Kami perlu memahami ini, apapun jawabannya," kata Penasihat Senior Covid-19 Gedung Putih Andy Slavitt, seperti dikutip CNBC International, Rabu (26/5/2021).
"Kami membutuhkan proses yang sepenuhnya transparan dari China. Kami membutuhkan [Organisasi Kesehatan Dunia] untuk membantu dalam masalah itu dan kami merasa tidak memiliki itu sekarang," jelasnya.
Sebagai informasi, teori bahwa Covid-19 berasal dari Institut Virologi Wuhan mulanya ditolak oleh sebagian besar ahli medis dan pejabat kesehatan karena dianggap sebagai sebuah teori konspirasi.
Namun, para ilmuwan yang terus mempertanyakan asal mula sebenarnya dari penyakit tersebut.
Laporan intelijen Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya dirahasiakan telah menemukan informasi bahwa para peneliti institut di Wuhan, dirawat setelah jatuh sakit dengan gejala yang konsisten dengan Covid-19 dan penyakit umum lainnya."
"Kami tidak tahu 100% jawabannya," kata Kepala Penasihat Medis Gedung Putih Anthony Fauci
"Sangat penting bagi kami untuk melakukan penyelidikan," jelasnya.
Pada pekan lalu, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Rochelle Walensky mengakui bahwa kemungkinan besar Covid-19 bocor dari laboratorium.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak