
Bentrok Lagi di Masjidil Aqsa, PBB 'Warning' Israel-Palestina

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) mendesak "kepatuhan sepenuhnya" terhadap gencatan senjata di Gaza, Palestina. Sebelumnya, bentrokan masih terjadi di luar kompleks masjid Al-Aqsa antara polisi Israel dan warga Palestina pasca pengumuman "damai sementara" itu.
DK meminta damai sepenuhnya di kawasan tersebut. Bahkan, menekankan tercapainya perdamaian komprehensif berdasarkan visi wilayah di mana dua negara, Israel dan Palestina, hidup berdampingan.
"Dewan Keamanan menyerukan dukungan penuh terhadap kepatuhan terhadap gencatan senjata ... Damai dan diakui," tegas DK dikutip CNBC International dan Reuters, dikutip Minggu (23/5/2021).
Sebelumnya dua pekan lalu, Israel menyerang Gaza dengan sejumlah serangan udara dan Hamas menembakkan 4.000 roket ke Israel. Pejabat medis Palestina menyebut 248 orang tewas di Gaza termasuk 66 anak dan 39 wanita.
Meski tak sebanyak warga Gaza, Israel juga mencatat 12 orang meninggal. Semuanya warga sipil kecuali satu tentara.
Dewan keamanan menyebut berduka atas hilangnya nyawa warga sipil akibat kekerasan. Negara-negara DK menyatakan mendukung seruan Sekjen PBB untuk mengembangkan proposal rekonstruksi dan pemulihan cepat wilayah itu.
PBB sendiri dalam pernyataan terbarunya akan memberi bantuan US$ 22,5 juta untuk kemanusiaan Gaza.
Sebelumnya, Israel dan Hamas setuju gencatan senjata sejak Jumat. Tapi Aljazeera, Sabtu (22/05/2021), melaporkan bahwa di Yerusalem Timur penyerbuan di kompleks Masjid Al-Aqsa oleh polisi Israel tetap terjadi.
Ini berlaku secara tidak terduga. Hal itu juga mencerminkan betapa rapuhnya gencatan senjata itu.
"Polisi Israel mengatakan bahwa beberapa pemuda yang berada di kompleks Al-Aqsa melempari polisi Israel dengan batu. Namun, warga Palestina mengatakan bahwa mereka telah dilecehkan sejak dini hari ketika mereka tiba di masjid. Mereka dikepung oleh polisi dan mereka merasakan banyak tekanan," kata Abdel-Hamid, wartawan Aljazeera melaporkan.
"Saya pikir ini hanya menceritakan tentang bagaimana hal-hal akan berjalan dan betapa rapuhnya gencatan senjata, dalam arti bahwa Hamas dengan jelas mengatakan telah mendapat jaminan bahwa tidak akan ada lagi ketegangan di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa atau di Sheikh Jarrah. Itu belum terwujud sejauh ini,"
tuturnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gaza Sudah Gencatan Senjata, Tapi Perih Itu Tetap Ada
