Internasional

Netanyahu Mulai Kumpulkan Pasukan, Siap Invasi Penuh Gaza

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 August 2025 17:10
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan pada Selasa (17/12/2024) bahwa pasukan Israel akan tetap berada di zona penyangga perbatasan Suriah, terutama di puncak Gunung Hermon,
Foto: Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan pada Selasa (17/12/2024) bahwa pasukan Israel akan tetap berada di zona penyangga perbatasan Suriah, terutama di puncak Gunung Hermon, "hingga tercapai kesepakatan lain yang dapat menjamin keamanan Israel." (Tangkapan Layar Video AP/ISRAEL GOVERNMENT PRESS OFFICE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan pejabat keamanan senior untuk menyelesaikan strategi baru bagi perang yang telah berlangsung hampir dua tahun di Jalur Gaza. Hal ini terjadi setelah Netanyahu mendukung pengambilalihan penuh wilayah Palestina yang diduduki Israel oleh militer.

Kantor Netanyahu menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa PM telah mengadakan "diskusi keamanan terbatas" yang berlangsung sekitar tiga jam, di mana Kepala Staf Militer Eyal Zamir "menyajikan opsi-opsi untuk melanjutkan operasi di Gaza".

Seorang pejabat Israel sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa Menteri Pertahanan Israel Katz dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, orang kepercayaan Netanyahu, juga akan menghadiri pertemuan tersebut untuk memutuskan strategi yang akan diajukan ke kabinet pekan ini.

Saluran 12 Israel, mengutip seorang pejabat dari kantor Netanyahu, mengatakan bahwa ia cenderung mengambil alih kendali atas seluruh wilayah. Keputusan ini akan membalikkan keputusan tahun 2005 untuk menarik warga negara dan tentara Israel dari Gaza, sambil tetap mempertahankan kendali atas perbatasan, wilayah udara, dan utilitasnya.

Namun, tidak jelas apakah Netanyahu meramalkan pengambilalihan kekuasaan yang berkepanjangan atau operasi jangka pendek yang bertujuan membubarkan Hamas dan membebaskan sandera Israel. Kantor perdana menteri menolak berkomentar mengenai laporan Channel 12.

"Masih penting untuk menuntaskan kekalahan musuh di Gaza, membebaskan sandera kami, dan memastikan bahwa Gaza tidak akan pernah lagi menjadi ancaman bagi Israel," kata Netanyahu kepada para rekrutan baru di sebuah pangkalan militer. "Kami tidak akan menyerah pada misi-misi ini."

Niatan ini terus diutarakan Netanyahu tatkala ada tekanan internasional yang kuat untuk gencatan senjata guna meredakan kelaparan dan kondisi yang memprihatinkan di wilayah kantong yang terkepung tersebut. Hamas, penguasa Gaza yang berperang dengan Israel, telah sangat tegas menolak dan melawan niatan Tel Aviv menguasai wilayah itu.

Di sisi lain, PBB menyebut laporan tentang kemungkinan keputusan untuk memperluas operasi militer Israel di seluruh Jalur Gaza "sangat mengkhawatirkan" jika benar.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak mengatakan apakah Washington, sekutu militer terdekat Israel, mendukung rencana Netanyahu.

"Saya tahu bahwa kami di sana sekarang mencoba memberi makan orang-orang," kata Trump kepada para wartawan. "Selebihnya, saya tidak bisa mengatakannya. Itu akan sangat bergantung pada Israel."


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 8 Update Perang Gaza: Netanyahu Warning Hamas-Laut Merah Membara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular