Internasional

Hamas Klaim Menang, Situasi Kini Gaza Usai Gencatan Senjata

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
21 May 2021 09:55
A Muslim worshipper wears a Hamas flag during a protest against Israeli airstrikes on the Gaza Strip following Friday prayers at the Dome of the Rock Mosque in the Al-Aqsa Mosque compound in the Old City of Jerusalem, Friday, May 14, 2021. (AP Photo/Mahmoud Illean)
Foto: AP/Mahmoud Illean

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel dan dua kelompok utama Palestina di jalur Gaza, Hamas dan Jihad Islam menyetujui gencatan senjata. Keduanya tidak akan melakukan serangan sejak Kamis (20/5/201) waktu setempat atau Jumat (21/5/2021) dini hari. Ini mengakhiri pertempuran selama 11 hari terakhir.

Namun, ledakan rupanya masih terdengar di Gaza. Khaled Abu Shabaan, seorang pekerja kemanusiaan di Kota Gaza, mengatakan dia dan yang lainnya masih bisa terjadi ledakan.

"Kami dapat mendengar beberapa suara ledakan di sana-sini, dan juga drone masih memenuhi udara sehingga kami berharap dugaan gencatan senjata ini benar-benar terwujud pada pukul 2 pagi seperti yang diumumkan," katanya kepada Al Jazeera.

"Saya sangat beruntung tidak dipaksa untuk pindah ... (tetapi) merupakan pengalaman yang sangat menyiksa bagi kami untuk melalui perang ini dan jika ada yang ingin neraka ini berakhir adalah kami orang Palestina di sini di Gaza."

Laporan AFP juga menyatakan hal yang sama. Setidaknya hanya terdengar tembakan perayaan di jalan-jalan Gaza. Sementara tidak ada roket Hamas yang ditembakkan ke Israel dalam beberapa menit setelah pernyataan gencatan senjata.

Sehari sebelum adanya kabar gencatan senjata, Hamas menyatakan siap untuk berunding dan melakukan gencatan senjata dengan pihak Israel. Namun, sebagaimana dikutip ABC News, Hamas mengajukan dua syarat yang harus dipenuhi dan dipatuhi oleh pihak Israel.

Syarat tersebut adalah meminta Israel menghentikan serangan ke kompleks (Masjid) Al-Aqsa, dan meminta Israel harus menghentikan evakuasi paksa warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarah. Namun hingga kini belum diketahui apakah syarat ini juga dipertimbangkan.

Sementara itu, seorang tokoh senior Hamas mengklaim kemenangan dalam konflik dengan Israel, Jumat (21/5/2021). Ia mengatakan itu dalam pidatonya di depan ribuan orang yang merayakan gencatan senjata di Gaza.

"Ini adalah euforia kemenangan," kata Khalil al-Hayya.

Serangan Israel di Gaza sejak 10 Mei telah menewaskan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, serta pejuang, dan telah melukai 1.900 lainnya, menurut kementerian kesehatan Gaza. Daerah yang luas telah menjadi puing-puing dan sekitar 120.000 orang mengungsi, menurut pihak berwenang Hamas.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! Hamas Kecam Israel yang Bombardir Pengungsian Gaza

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular