
Blak-blakan Novel Baswedan Jawab Isu Dugaan Korupsi Anies

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan blak-blakan merespons berbagai stigma negatif yang melekat kepadanya. Salah satunya berkaitan dengan sepupunya yang juga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Berbicara dalam program Blak-blakan detik.com, Rabu (19/5/2021), Novel menjelaskan pola kerja di KPK berlapis dan masing-masing bekerja dengan integritas, tanpa intervensi. Di sana ada direktorat pengaduan, penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan lainnya.
Hasil penyelidikan untuk ditingkatkan menjadi penyidikan, menurut Novel, harus melalui mekanisme expose. Di forum itu akan hadir satgas penyidikan, penuntutan, direktur, deputi, hingga pimpinan KPK. Dalam forum ekspose yang selalu berlangsung terbuka biasa diwarnai perdebatan.
Semua merujuk Pasal 44 yang menyebutkan soal syarat terpenuhinya dua bukti untuk sebuah penyelidikan dapat naik ke penyidikan. Semua bisa diukur, direkam, dan ada notulensinya.
"Saya sebagai penyidik bisa turun ketika penyelidik sudah mulai bekerja. Tetapi ketika mereka sedang bekerja, saya tidak bisa mengatakan maju atau mundur, berhenti atau dan lain-lain. Itu mekanisme dilakukan oleh masing-masin bidang pekerjaan di bawah kendali dari strukturalnya," kata Novel.
"Jadi kalau dikatakan bahwa ada yang mengatur dan lain-lain itu sulit dipahami, artinya itu khayalan saja," lanjutnya.
Terkait dugaan korupsi di Pemprov DKI Jakarta yang disebut-sebut melibatkan Anies, Novel tidak menjelaskan apakah benar ada pengaduan resmi terkait isu tersebut. Hanya saja bila memang ada dan lanjut ke tahap penyidikan, dapat dipastikan bahwa dirinya tak akan ikut serta mengangani perkara tersebut.
"Saya harus mengatakan diri saya conflict of interest, sehingga saya tidak boleh menangani. Karena conflict of interest itu bukan berarti tidak mampu mengendalikan integritas ya, tetapi itu suatu keadaan dalam rangka melindungi integritas agar dapat terjaga," ujar Novel.
Soal mekanisme penanganan perkara itu diakui Novel menjadi salah satu pertanyaan dalam tes wawasan kebangsaan (TWK). Kepada si penguji dia menjelaskan hal serupa, dan menegaskan bahwa si pemberi informasi seolah dirinya menentukan sendiri penyidikan di KPK adalah sangat tidak benar.
Berita selengkapnya >>> Klik di sini
(miq/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Indikasi Penyidik & Pegawai KPK Mau Dihabisi