
Dituduh Plagiat, Menteri Jerman Ini Mundur dari Jabatannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keluarga Jerman Franziska Giffey menyatakan mengundurkan diri dari jabatan kementeriannya pada hari Rabu (19/5/2021) karena tuduhan bahwa ia menjiplak (plagiat) tesis doktoralnya.
"Dalam beberapa hari terakhir, diskusi kembali muncul tentang disertasi saya dari tahun 2010," kata Giffey dalam sebuah pernyataan seperti dituliskan AFP.
Karena alasan itu figur partai Sosial Demokrat (SPD) ini menyatakan akan mundur dari kursinya, meskipun ia juga menegaskan akan tetap berada dalam kontestasi pemilihan Walikota Berlin pada September mendatang.
Giffey telah dirundung klaim plagiarisme sejak 2019, ketika Free University of Berlin membuka penyelidikan atas tesis doktoralnya tentang politik Eropa.
Platform Wiki VroniPlag mengatakan sekitar 49 dari 265 halaman tesis menunjukkan tanda-tanda plagiarisme, mulai dari kutipan tanpa atribut hingga menyalin dan menempel dari karya lain.
Universitas itu kemudian memutuskan bahwa Giffey dapat mempertahankan gelar "doktor" tetapi mengeluarkan teguran, yang memicu kecurigaan lebih lanjut tentang pekerjaannya.
Penyelidikan baru dibuka pada 2020 dan media Jerman melaporkan pekan lalu bahwa universitas telah memutuskan untuk mencabut gelar doktor, meskipun keputusan akhir itu belum dibuat dan dirilis ke publik.
Sambil mempertahankan bahwa ia menulis tesis "sejauh pengetahuan dan keyakinan saya", Giffey mengatakan bahwa ia menawarkan pengunduran dirinya sebagai hasil dari "proses yang sedang berlangsung dan memberatkan".
Kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi di Jerman. Sebelumnya mantan menteri pertahanan Jerman Karl-Theodor zu Guttenberg dan menteri pendidikan Annette Schavan masing-masing dipaksa mengundurkan diri pada tahun 2011 dan 2013 atas tuduhan plagiarisme.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga menghadapi tuduhan serupa pada tahun 2015 tetapi dibebaskan oleh Medical University of Hannover meskipun terdapat "kekurangan yang jelas" dalam atribusi referensi.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Janji Merkel: Keamanan Israel Selalu Menjadi Perhatian Jerman