Ekonomi RI Kuartal II Diramal Bisa Tumbuh di Atas 6%

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
19 May 2021 15:10
FILE PHOTO: Bank Mandiri's logo is seen at the bank's headquarters in Jakarta, Indonesia February 23, 2016. REUTERS/Beawiharta
Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Mandiri memproyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 akan berada di atas 6%. Pertumbuhan ini karena perekonomian domestik sudah menunjukkan tren perbaikan.

"Di kuartal II-2021 kami perkirakan (perekonomian) bisa tumbuh di atas 6%," ujar Head of Macroeconomic & Market Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina, Rabu (19/5/2021).

Perbaikan perekonomian ini tercermin dari tingkat kepercayaan masyarakat yang mulai pulih karena beberapa faktor, salah satunya penurunan jumlah kasus Covid-19 serta terlaksananya vaksinasi.

Kemudian, indikator seperti impor, ekspor dan investasi sudah mulai membaik pada akhir Maret dan awal April. Perbaikan ini dinilai akan terus berlanjut di kuartal II ini.

Untuk perbaikan investasi ia menjelaskan didukung dengan adanya UU Omnibus Law Cipta Kerja. Tercermin dari realisasi investasi pada kuartal I yang diumumkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tercatat positif.

Kemudian, perbaikan juga didukung dengan adanya peningkatan belanja Pemerintah yang signifikan serta penyerapan belanja program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang terus dipacu.

"Penyerapan anggaran PEN dipacu vaksinasi masif bakal meningkatkan ekonomi ini on track jadi sesuatu yang mendukung," kata dia.

Sementara itu, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan, pemulihan ekonomi sektoral juga sudah terlihat membaik. Beberapa sektor mulai terlihat pulih lebih cepat yaitu terkait kebutuhan pokok baik produksi, distribusi dan perdagangannya seperti industri makan dan minum, pendidikan, jasa kesehatan, air, listrik, informasi dan komunikasi.

Lebih lanjut, pihaknya memaparkan pemulihan ekonomi saat ini sudah bergerak ke sektor seperti industri manufaktur, angkutan darat dan logistik serta pertambangan.

"Di tahap akhir, pemulihan ekonomi terjadi di sektor angkutan udara, perhotelan dan properti untuk segmen menengah-atas," jelas Andry.

Di samping itu, komoditas seperti CPO, batu bara, minyak mentah dan nikel, telah menjadi faktor penting yang membantu pemulihan perekonomian terutama di wilayah berbasiskan komoditas, seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

"Harga-harga komoditas penting bagi Indonesia seperti CPO, batubara, minyak, dan nikel sudah tinggi. Ke depan, harga-harga komoditas secara rata-rata masih akan di level yang relatif tinggi dibandingkan tahun lalu" pungkas Andry.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mandiri Geber Digitalisasi Lewat New Livin' by Mandiri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular