Rumah Pimpinan Hamas Kena Serangan Bom Israel

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
16 May 2021 11:45
Smoke rises following Israeli missile strikes on Gaza City, Thursday, May 13, 2021. The four-day burst of violence has pushed Israel into uncharted territory — dealing with the most intense fighting it has ever had with Hamas while simultaneously coping with the worst Jewish-Arab violence inside Israel in decades. (AP Photo/Khalil Hamra)
Foto: Asap terlihat usai serangan rudal Israel di Kota Gaza, Kamis, 13 Mei 2021. (AP / Khalil Hamra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel mengebom rumah pimpinan Hamas di Gaza pada Minggu pagi atau hari ketujuh serangan Israel ke Palestina. Dalam ledakan serangan itu, Israel menargetkan rumah Yehya Al-Sinwar, yang sejak 2017 telah mengepalai sayap politik dan militer Hamas di Gaza.

Serangan udara lain menewaskan seorang ahli saraf Gaza dan melukai istri dan putrinya, kata petugas medis dan kerabat Palestina.

Dilansir dari CNBC International, setidaknya empat warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di daerah kantong pantai, kata pejabat kesehatan, dan banyak yang terluka ketika suara pemboman besar-besaran meraung sepanjang malam.

Sedikitnya 149 orang tewas di Gaza sejak kekerasan dimulai pada Senin, termasuk 41 anak-anak, kata pejabat kesehatan. Israel telah melaporkan 10 orang tewas, termasuk dua anak.

Hamas juga tidak tinggal diam, mereka melancarkan serangan balasan ke Tel Aviv, Ibu Kota Israel. Berbicara kepada kerumunan pengunjuk rasa di ibu kota Qatar, Doha, kepala Hamas Ismail Haniyeh mengatakan Sabtu malam bahwa penyebab utama permusuhan itu adalah Yerusalem.

"Zionis mengira ... mereka bisa menghancurkan masjid Al-Aqsa. Mereka mengira bisa menggusur orang-orang kami di Syekh Jarrah," kata Haniyeh.

"Saya katakan kepada Netanyahu: Jangan bermain-main dengan api," lanjutnya, di tengah sorak-sorai penonton.

Demi meredam panas, utusan dari Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Mesir sedang bekerja untuk memulihkan ketenangan tetapi belum menunjukkan tanda-tanda kemajuan. Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bertemu pada Minggu malam untuk membahas kekerasan Israel-Palestina dalam beberapa tahun.

Baik Israel dan Hamas bersikeras mereka akan melanjutkan tembakan lintas perbatasan mereka, sehari setelah Israel menghancurkan gedung 12 lantai di Kota Gaza yang menjadi rumah bagi Associated Press (AP) dan operasi media Al Jazeera yang berbasis di Qatar.

Militer Israel mengatakan gedung al-Jala adalah target militer yang sah, berisi kantor militer Hamas, dan telah memberikan peringatan kepada warga sipil untuk keluar dari gedung sebelum serangan itu.

AP mengutuk serangan itu, dan meminta Israel untuk mengajukan bukti. "Kami tidak memiliki indikasi Hamas berada di dalam gedung atau aktif di dalam gedung," kata organisasi berita itu dalam sebuah pernyataan.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! Israel Buru Sel Pasukan Hamas Palestina, 4 Orang Tewas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular