
Kasus Covid-19 di Penjara Thailand Meledak Pasca Kerusuhan

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah kasus aktif Covid-19 tengah meningkat tinggi pada Kamis ini. Peningkatan ini berasal dari dua penjara di Bangkok tempat para aktivis demokrasi terkemuka ditahan.
Mengutip AFP Kamis (13/5/2021), Negeri gajah putih saat ini sedang memerangi gelombak ketiga virus Covid - 19, yang memaksa pemerintah untuk memberlakukan pembatasan pergerakan, aturan penggunaan masker dan menutup ruang publik.
Awalnya ketika seorang aktivis di garis depan Gerakan demokrasi Thailand mengumumkan dia positif Covid-19 lima hari setelah dibebaskan dari penjara di Bangkok. Seiring berjalannya waktu pada Kamis ini Thailand melaporkan lebih dari 4.800 orang terinfeksi Covid-19.
Angka ini adalah lompatan kasus harian tertinggi dari sebelumnya, termasuk lebih dari 2.800 kasus yang ditemukan di dua penjara di Ibu Kota, menurut Taweesin Visanuyothun, Juru Bicara Satuan Tugas Covid - 19 Thailand.
Pejabat Departemen Pemasyarakatan Weerakit Harnpariphan membenarkan bahwa aktivis lain yang ditahan di penjara Bangkok Panumpong 'Mike' Jadnok positif, dan telah dikirim ke rumah sakit penjara.
Panumpong 'Mike' Jadnok pemimpin mahasiswa muda itu ditahan atas berbagai tuduhan pencemaran nama baik kerajaan arena protes tahun lalu, termasuk seruan mereformasi monarki.
Selain itu Weerakit menjelaskan dua penjara di Bangkok telah melakukan pengujian test Covid -19 kepada seluruh narapidana. Tapi dia tidak merinci kapan periode pengujian itu dimulai.
Pengacara Panumpong, Noraset Nanongtoom mengatakan dia akan mengajukan jaminan melalui video konferensi untuk 'Mike' Jadnok yang saat ini menderita asma.
"Jika pengadilan tidak mengizinkan penyelidikan melalui konferensi video dan tidak mengabulkan penjaminan, Mike harus kembali menghadapi epidemi Covid - 19 di penjara," kata Noraset di Facebook.
Panupong adalah di antara lebih dari 80 aktivis demokrasi yang menghadapi dakwaan 'lese majeste' (penghinaan terhadap monarki) karena memimpin gerakan protes tahun lalu. Dimana puluhan ribu orang membanjiri jalan di Bangkok menyerikan pengunduran diri Perdana Menteri Prayut Chan O Cha dan reformasi terhadap monarki.
Pada 25 April, Departemen Pemasyarakatan mengatakan hanya 10 kasus baru telah ditemukan di penjara - penjara Bangkok tetapi kasus melonjak menjadi 1.794 minggu ini setelah para pemimpin protes mengangkat kewaspadaan.
"Pemerintah Thailand perlu berterus terang tentang wabah Covid - 19 di sistem penjara dan bagaimana menghindari bencana ini untuk mereka yang ditahan," kata Aktivis Human Rights Watch Brad Adams.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Tahun Pandemi, Negara & Wilayah Ini Tetap Nol Kasus Corona