Pakar: Indonesia Masuk Kategori Level Pandemi Terburuk

yun, CNBC Indonesia
11 May 2021 17:57
Pemakaman COVID-19 di TPU Srengseng Sawah Dua, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, (2/3/2021). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pemakaman COVID-19 di TPU Srengseng Sawah Dua, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, (2/3/2021). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menegaskan saat ini Indonesia masih mengalami gelombang pertama Covid-19 dengan beberapa puncak kasus yang belum kunjung usai.

"Kapan gelombang pertama selesai, ini bisa sampai akhir tahun ini. Satu negara wilayah dengan gelombang pertama, lama memanjang adalah sinyal buruk," katanya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Selasa (11/5/2021).

Indonesia disebutnya melakukan pengendalian setengah-setengah. Saat kasus belum benar-benar terkendali, 'rem' alias kebijakan diangkat lagi yang akhirnya membuat kasus penyebaran tak kunjung mereda.

Indonesia sulit menekan kasus karena intervensi yang rendah. Menurutnya puncak dari sebuah kasus di suatu negara bisa diprediksi dengan asumsi intervensi yang kuat.

"Gelombang pertama selesai, negara itu berhasil ngerem-nya. Kalau Indonesia nggak. sudah setahun lebih, ini berbahaya. Karena menciptakan bom waktu," katanya lagi.

Tak heran, dia menyebut bahwa Indonesia memiliki level pandemi terburuk yaitu community transmission. Menurut dia WHO telah membuat leveling pandemi.

"Indonesia masih dalam community transmission satu tahun. Dan itu artinya kita tak bisa menemukan identifikasi, sumber infeksi. Dan itu artinya ya bahaya," pungkasnya.


(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiga Tahun Pandemi, Warga Wuhan Sudah Nggak Takut Covid

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular