Saat Bos Pabrikan Mobil Pede Jualan Bisa Tembus 1 Juta Unit

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
11 May 2021 10:15
Dealer Penjualan Mobil (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Dealer Penjualan Mobil (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil sudah mulai merangkak ke arah normal sebagai imbas penerapan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Pada April 2021 saja, penjualan wholesales mobil sudah di atas 80 ribu unit, angka yang sama saat penjualan mobil bulanan sebelum ada pandemi.

Kondisi ini membuat pabrikan mobil mulai yakin untuk kembali menuju normal. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mulai optimistis capaian penjualan mobil pada Maret dan April menjadi sinyal positif dan akan terus berlanjut ke depan. Bahkan, target ambisius sudah dicanangkan untuk tahun depan.

"Target Gaikindo tahun ini 750 ribu unit, mudah-mudahan tahun depan (2022) bisa kembali ke angka 1 juta hingga 1,1 juta unit. Kita coba bertahan, bulan-bulan ke depan minat masyarakat masih tinggi dan pabrikan-pabrikan ini bisa mengebut produksi kendaraan," kata Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto kepada CNBC Indonesia, Senin (10/5/21).

Keyakinan itu tidak lepas dari penjualan selama empat bulan di awal 2021 ini. Meski sempat anjlok di Februari karena masyarakat menunggu diskon yang berlaku di Maret, saat itu penjualan hanya mencapai 49.202 unit. Namun, setelahnya penjualan mulai rebound dengan angka peningkatan hampir dua kali lipat, yakni sebesar 84.910 unit.

"Sampai April, penjualan wholesales mencapai 266 ribu, hitungan empat bulan. Kalau dikali tiga, mestinya 750 ribu bisa tercapai. Tinggal nanti bagaimana rencana pemerintah, pemberlakuan stimulus ini kan tiga bulanan, tiga bulan akan dikurangi jadi 50%, ke depan bakal dipotong. Konsumen ingin mendapatkan harga-harga yang sekarang ini berlaku dengan potongan PPnBM 100%. Karena Juni nanti nggak akan segitu lagi, jadi ada kenaikan harga," jelas Jongkie.

Mengenai mobil yang menjadi pilihan, masyarakat memilihnya beragam, ada yang mengarah Sedan, Multi Purpose Vehicle (MPV), Sport Utility Vehichle (SUV) hingga Low Cost Green Car (LCGC).

Namun, Jongkie memberi catatan, mobil yang laku umumnya memiliki harga di bawah Rp 250 juta. Hal tersebut wajar mengingat pendapatan per kapita Indonesia masih tergolong rendah, di bawah US$ 4.000.

"Dari 1,1 juta penjualan (waktu normal), 40% kendaraan jenis 4x2 dengan kapasitas mesin di bawah 1.500 cc, itu kisaran harga yang di bawah Rp 250 juta. Ditambah LCGC di bawah Rp 200 juta bahkan, itu mendapat pangsa pasar 20%, 200 ribu per tahun. Dari itu aja sudah 600 ribu lebih. 60% pasar Indonesia dikuasai jenis kendaraan tersebut," sebut Komisaris Hyundai Indonesia ini.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PPnBM dan DP 0%: Nasib Bisnis Mobil Ditentukan Bulan Depan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular