Semakin Bertambah, Klaster Covid-19 Bermunculan di Jateng

yun, CNBC Indonesia
10 May 2021 18:25
Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada penerima vaksin di Senayan City, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Senayan City memfasilitasi vaksinasi dosis pertama bagi lansia dan tenaga pengajar yang ditargetkan untuk 500 orang per hari dari tanggal 7-10 April 2021.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Petugas menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada penerima vaksin. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah klaster penyebaran virus Covid-19 bermunculan di Jawa Tengah pekan lalu dan tersebar di sejumlah kabupaten. Mengutip detik.com, Senin (10/5/2021) klaster Covid-19 di Jawa Tengah yang muncul pekan lalu atau pekan pertama Mei 2021 antara lain:

Pertama di Kabupaten Pati. Sebanyak 56 jemaah salat tarawih di Masjid Al Istiqomah Perum RSS Sidokerto, Kecamatan Pati Kota, Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang terkonfirmasi. Akhirnya, wilayah kampung tempat masjid itu berada terpaksa lockdown sementara.

"Ini ada di masjid Sidokerto Berkaitan dengan tarawih. Karena ada satu orang yang positif, kebetulan dia yang mengimami di sana, karena masjidnya ber-AC, lalu menularkan kepada jemaah," kata Bupati Pati Haryanto.

"Jadi kemarin ada 21, kemudian ada penambahan 26, dan ada lagi sebanyak 9, total 56," lanjut dia.

Kedua, Kabupaten Sukoharjo. Seorang imam di Masjid At-Taqwa, Desa Banmati, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, dinyatakan terpapar virus Corona atau COVID-19 pada Sabtu (1/5). Kemudian hasil pelacakan kepada jemaah, sementara terdapat dua orang yang dinyatakan positif COVID-19 rapid test antigen.

"Setelah itu kami melakukan tracing dan mendapatkan 50 orang yang pernah berkontak dengan pasien. Mereka kemudian harus melakukan isolasi mandiri," kata Ketua Satgas COVID-19 Kecamatan Sukoharjo, Havid Danang.

"Dua orang ini akan kita swab PCR dahulu. Selain itu, kemarin kita juga melacak tambahan 19 orang kontak, tapi hasilnya belum keluar," imbuhnya.

Ketiga, Kabupaten Klaten. Dua klaster keluarga penyebaran virus Corona atau COVID-19 muncul di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Satu klaster di antaranya yakni keluarga sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Kecamatan Juwiring.

Ketua Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kecamatan Juwiring, Herlambang Joko Santoso menjelaskan awalnya sopir bus tersebut mengalami gejala, setelah dilakukan swab hasilnya positif Corona. Kemudian hasil tracing dari sopir tersebut, ada 10 orang yang dites swab.

"Sembilan hari lalu di-swab 10 orang tadi dan kemarin hasilnya keluar, delapan orang keluarga yang positif. Saat ini si sopir malah sudah sembuh," kata Herlambang.

Keempat, Kabupaten Sragen. Lagi-lagi klster tarawih di Desa Sambirejo, Sragen. Klaster ini berawal dari seorang imam masjid yang terkonfirmasi positif Corona usai mengalami gejala.

Kepala DKK Sragen, Hargiyanto, mengatakan tracing dilakukan terhadap kasus positif COVID-19 di Desa Sambirejo itu. Hasilnya 2 anak imam tersebut positif. Kemudian ada 11 warga yang hasil tes cepatnya reaktif, setelah dilakukan tes PCR ternyata 9 orang yang positif. Sehingga jika dijumlah termasuk dengan sang Imam, ada 12 orang yang positif.

Kelima, Kabupaten Cilacap. Sebanyak 13 dari 20 anak buah kapal (ABK) MV Hilma Bulker yang merapat di Cilacap usai melaut dari India positif virus Corona atau COVID-19. Kini para ABK kapal berbendera Filipina yang positif Corona telah dirawat di RSUD Cilacap, Jawa Tengah.

"Dari 20 total ABK kebangsaan Filipina, setelah kami cek baik antigen atau PCR ditemukan 13 positif, semuanya kita rujuk ke RSUD Cilacap, di sana sudah ditangani dengan baik. Akan tetapi ada satu yang kondisinya kurang stabil. Jadi kemarin kami sempat mencarikan transfusi plasma darah, kalau lihat kondisi saat ini sudah membaik," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap Sulistyono.

Sementara itu tujuh ABK lainnya yang dinyatakan negatif Corona saat ini diisolasi di atas kapal mereka. KKP Cilacap juga melaksanakan tracing terhadap petugasnya yang sempat berkontak langsung dengan para ABK MV Hilma Bulker ini.

Terakhir, Kabupaten Purbalingga. Muncul kasus virus COVID-19 dari klaster Tarawih di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga dr Hanung Wikantono mengatakan awalnya seorang takmir masjid diketahui positif Corona. Lalu dilakukan tracing dan hasilnya 19 orang dinyatakan positif.

"Kamis 6 Mei Tim Gugus Tugas COVID-19 melakukan kontak tracing metode swab PCR terhadap 27 jemaah hasilnya diketahui 69 persen atau 19 orang di antaranya positif," kata Hanung.

Lockdown terpasa dilakukan di tiga RT di area Musala dan memberikan vitamin ke warga. Kemudian seluruh jemaah yang dinyatakan positif melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. Selain itu, kontak erat dari 19 orang itu telah didata dan segera dilakukan rapid antigen.

Simak halaman berikut ini untuk berita selengkapnya >>>>>>>>>>>>>


(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diam-Diam Klaster Covid-19 DKI Melonjak, Ini Biang Keroknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular