
Efek Larangan Mudik: Traffic Udara, KA dan Laut Anjlok 90%

Jakarta, CNBC Indonesia - Larangan mudik berhasil menurunkan jumlah mobilitas masyarakat. Tercatat angkutan darat, kereta api, juga transportasi penyeberangan terpantau menurun hingga hari ke empat masa peniadaan mudik yang berlaku 6 - 17 Mei ini.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Panglima TNI Marsekal Hadimuljono, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Kepala BNPB/Ketua Satgas Penanganan Covid - 19 Doni Monardo melakukan sejumlah tinjauan ke beberapa titik. Adalah Pelabuhan penyeberangan Bakauheni, Merak, serta Pos Penyekatan di Gerbang Tol Pejagan, Jawa Tengah.
"Di sektor udara turun 93%, kereta api turun hingga 90%, sektor laut turun 90%, artinya peniadaan ini efektif berjalan dengan baik, sementara angkutan logistic berjalan stabil," kata Budi Karya, dalam keterangan resmi, Minggu (9/5/2021).
Walaupun menurun, Menhub meminta para petugas mewaspadai dan mengantisipasi potensi adanya suatu lonjakan arus lalu lintas pada H-4 dan H-3 jelang Lebaran.
Sementara dari pantauan di Merak dan Bakauheni pergerakan logistic hanya mengalami penurunan 5%. Budi meminta angkutan logistic tetap berjalan tanpa hambatan di masa peniadaan mudik.
Pergerakan penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Merak maupun Bakauheni sangat terkendali. Tercatat hingga hari keempat masa peniadaan mudik, jumlah penumpang mengalami penurunan antara 80-90 persen.
Berdasarkan data, pada Sabtu, 8 Mei 2021 kemarin atau hari ketiga masa penidaan mudik, tercatat penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Merak untuk kepentingan non mudik hanya sebanyak 3.050 penumpang, dari 25-28 ribu penumpang per harinya di hari biasa.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deretan Sanksi Tegas Menanti yang Nekat Mudik Lebaran!