
PDB 2021 Direvisi, Ekonomi RI Batal Meroket?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia hingga kuartal I-2021 ini masih berada di jurang resesi. Sebab, perekonomian di kuartal awal tahun ini masih di zona negatif.
Dengan realisasi ini, maka perekonomian Indonesia telah terkontraksi selama empat kuartal berturut-turut. Meski demikian kontraksinya sudah lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.
Meski demikian, Pemerintah tetap merevisi perekonomian Indonesia untuk keseluruhan tahun ini (full year) menjadi 4%-5%. Padahal perekonomian nasional di tahun ini diperkirakan tumbuh dikisaran 4,5-5,3%.
Apakah ini pertanda ekonomi Indonesia batal meroket di tahun ini?
Revisi pertumbuhan ekonomi ini disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) pekan lalu. Hal ini tak terlepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang masih membayangi Indonesia.
"Kita memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 4%-5% dengan titik tengah 4,5%," jelasnya pekan lalu.
Adapun pembalikan ekonomi kembali ke zona positif diperkirakan baru akan terjadi di kuartal II tahun ini. Di mana pada kuartal II ini perekonomian diperkirakan bisa tumbuh hingga 5,3%.
Sementara itu pada kuartal III diperkirakan ekonomi tumbuh 6,7% dan kuartal IV sebesar 6,8%. "Kuartal I diperkirakan masih akan terkontraksi. baru kuartal II positif," ujar Suharso.
Sebelumnya, revisi PDB juga sudah disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Menurutnya, salah satu faktor yang membuat Pemerintah menurunkan proyeksi ekonomi adalah penularan Covid-19 yang masih terus berlanjut di tahun ini.
Halaman 2>>>