Duh! Gegara India, Asean Sumbang 47% Kasus Covid Dunia

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
08 May 2021 11:44
Members of a family of COVID-19 victim prepare funeral pyre for deceased member as multiple funeral pyres of those who died of COVID-19 are seen at a crematorium in New Delhi, India, Saturday, April 24, 2021. Delhi has been cremating so many bodies of coronavirus victims that authorities are getting requests to start cutting down trees in city parks, as a second record surge has brought India's tattered healthcare system to its knees. (AP Photo/Altaf Qadri)
Foto: Anggota keluarga korban COVID-19 menyiapkan tumpukan kayu pemakaman untuk anggota yang meninggal karena COVID-19 terlihat di krematorium di New Delhi, India, Sabtu, 24 April 2021. (AP / Altaf Qadri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Melonjaknya kasus positif Covid-19 di India membuat Asia bagian Tenggara menjadi wilayah dengan peningkatan kasus tertinggi. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengingatkan masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Kawasan Asia Tenggara yang dalam terminologi WHO terdiri dari India, Indonesia, Nepal, Bangladesh, Srilangka, Thailand, Maldives, Myanmar, Butan, Timor Leste mengalami kenaikan kasus tertinggi, yaitu 19% dilihat dari kurun seminggu sampai 2 Mei 2021," kata Retno.

"Dengan kenaikan kasus baru tersebut, maka kasus baru di Asean merupakan 47% dari kasus baru dunia selama kurun waktu tersebut. Kenaikan cukup tinggi terutama terjadi di India," lanjutnya.

Lonjakan kasus di India juga berdampak signifikan pada peningkatan kasus global. Per hari kemarin, jumlah kasus positif dunia sudah lebih dari 157 juta kasus dengan kematian lebih dari 3,2 juta orang.

"Peningkatan terjadi dalam beberapa hari terakhir, dari laporan mingguan WHO mengenai kasus epidemologi global Covid-19, pada minggu lalu sampai 2 Mei 2021 jumlah kasus global dalam dua minggu terakhir melebihi jumlah kasus selama 6 bulan pertama pandemi. Jumlahnya sangat tinggi, dengan lebih dari 5,7 juta kasus positif per minggu," sebut Retno.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Beda Reaksi AS & RI Lawan Penolakan Vaksin Kilat Anti-Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular