Sebelum Vs Bobby, Gubernur Edy Pernah 'Serang' Bupati Tapteng

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
07 May 2021 15:44
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Dr. (H.C.) Doni Monardo (kanan) bersama Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dalam Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 bersama jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin komplek Pendopo Rumah Dinas Gubernur Sumut, Medan, Selasa (20/4).
Foto: Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Edy Rahmayadi (kiri) (Dokumentasi BNPB)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi kembali berseteru dengan kepala daerah di wilayah Sumut. Terbaru, Edy silang pendapat dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution perihal karantina WNI yang baru masuk ke Sumut.

Sebelum silang pendapat dengan menantu Presiden Joko Widodo itu, Edy pernah saling serang dengan Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Bakhtiar Ahmad Sibarani. Mengutip pemberitaan detik.com, Jumat (7/5/2021), Edy dan Bakhtiar pernah dua kali berseteru.

Perseteruan pertama terjadi setelah Edy menyebut Bakhtiar tidak sayang rakyat. Dia mempertanyakan kenapa Bakhtiar bisa jadi bupati.

"Waktu saya mau jadi gubernur, dibawa saya sama relawan ke Tapanuli Tengah. Begitu saya masuk ke sana, orang miskin semua. Nggak jadi saya kampanye," kata Edy di Aula Raja Inal Siregar, kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Medan, Selasa (17/12/2019).

Ia menyebut kunjungan ke Tapteng yang seharusnya digunakan untuk kampanye diganti menjadi makan bersama masyarakat. Edy kemudian menyinggung kinerja Bakhtiar yang dinilai tidak memuaskan.

"Akhirnya saya sekarang mau balik ke Tapanuli Tengah sana, eh bupatinya begitu. Tak cocok jadi bupati, gimana tak miskin rakyatnya? Tak ada sayangnya sama rakyat, kok ia jadi pemimpin?," tutur Edy.

Kritik Edy itu dibalas Bakhtiar. Dia meminta Edy menggunakan data, bukan cuma marah-marah.

"Gubernur kalau bicara harus sesuai data, jangan karena sentimen terhadap saya," kata Bakhtiar saat dihubungi, Rabu (18/12/2019).

Dia mempersilakan Edy membuat survei untuk menunjukkan apa yang sudah dilakukan Edy sebagai gubernur terhadap Sumut dan apa yang sudah dilakukan dirinya sebagai bupati di Tapteng. Bakhtiar juga menepis Edy soal dirinya tidak sayang terhadap rakyat. Dia kemudian memaparkan berbagai program yang dilakukan untuk rakyat.

"Di Tapanuli Tengah, kami sudah berbenah, silakan dicek, infrastruktur sudah ratusan miliar kami bangun. Rumah sakit sudah kami bangun, bahkan yang menjaga pasien sakit diberi makan tiga kali sehari secara gratis. Saya yakin Provinsi Sumatera Utara belum melakukan ini," jelas Bakhtiar.

Bakhtiar juga mengatakan baru dilantik pada 22 Mei 2017. Dia menyebut, saat Edy datang ke Tapteng untuk kampanye di awal 2018, program-programnya di Tapteng baru dimulai.

Saling serang ini membuat berbagai pihak mendorong keduanya segera bertemu. Perseteruan ini perlahan mereda meski keduanya tak bertemu secara khusus.



Perseteruan kedua kembali terjadi gara-gara persoalan sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19. Pada 4 Februari 2021, Bakhtiar menyebut sekolah tatap muka bakal digelar meski Edy tak memberi izin. Dia mengatakan pembukaan sekolah tatap muka di Tapteng dilakukan karena Kemendikbud sudah memberi izin sekolah dibuka dengan berbagai syarat.

"Semalam itu dinas kesehatan tolong cek, kalau 26 itu sudah sembuh total dan tidak ada lagi orang yang kena Covid. Sekolah bahwa kemudian Gubernur setuju atau tidak setuju, kita akan buka," ujarnya.

Bakhtiar kemudian menjelaskan alasannya ingin membuka sekolah tatap muka. Dia mengatakan anak-anak di Tapteng lebih mudah dikontrol kegiatannya jika datang ke sekolah.

Edy kemudian mengatakan tak akan menyetujui pembukaan sekolah tatap muka selama pandemi Covid-19 belum usai. Dia mengatakan persoalan sekolah tatap muka harus sesuai instruksinya.

"Kasatgas-nya itu adalah gubernur, seluruh yang bersangkutan dengan Covid-19 ikuti instruksi gubernur, titik. Tidak bisa, nanti kalau sakit gimana?," kata Edy.

Mendengar jawaban Edy, Bakhtiar tetap ngotot mau membuka sekolah tatap muka jika kasus positif Covid-19 di Tapteng sudah nihil. Edy pun tetap berkeras tak akan mengizinkan.

"Tak boleh!" kata Edy di rumah dinas gubernur, Medan, Jumat (5/2/2021).

Berita selengkapnya >>> Klik di sini


(miq/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat Gubernur Sumut Telepon Ahok Gegara BBM Naik Rp 200

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular