Maskapai Berdarah-darah, Japan Airlines Rugi Rp 36 Triliun

suhendra, CNBC Indonesia
07 May 2021 15:06
Newly-hired employees of Japan Airlines (JAL) group attend the company group's initiation ceremony at a hangar of Haneda airport in Tokyo, Japan, April 2, 2018.  REUTERS/Issei Kato
Foto: REUTERS/Issei Kato

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri penerbangan jadi salah satu yang yang terhantam parah dari pandemi Covid-19. Salah satu maskapai yang jadi korban adalaj Japan Airlines (JAL).

Maskapai dengan pangsa pasar terbesar kedua di Jepang ini melaporkan mengalami kerugian 286,7 miliar yen (US$ 2,6 miliar) atau Rp 36 triliun lebih dalam periode setahun Maret 2020-Maret 2021.

Dilansir dari AFP, Jumat (7/5/2021), ini merupakan tahun pertama JAL mengalami kerugian sejak masuk kembali ke bursa saham Tokyo pada 2012 lalu.

"Tidak ada indikasi permintaan penumpang akan pulih, karena adanya sejumlah pembatasan penerbangan internasional dan syarat-syarat pada imigrasi. Situasi kami berat," demikian pernyataan resmi JAL.

JAL tidak mau memberikan gambaran proyeksi atau outlook dari kinerjanya untuk setahun ke depan hingga Maret 2022. Menurut maskapai ini sulit untuk membuat proyeksi di tengah situasi yang masih penuh dengan ketidakpastian.

Sepanjang tahun fiskal Maret 2020-2021, angka penjualan JAL jatuh 65,3% menjadi 481,2 miliar yen.

Setali tiga uang dengan JAL, maskapai dengan pangsa pasar nomor satu di Jepang, yaitu ANA, mengalami kerugian 404,6 miliar yen dalam periode yang sama. Namun ANA memproyeksikan pihaknya akan kembali memperleh laba 3,5 miliar yen dalam tahun fiskal maret 2021-Maret 2022.


(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Japan Airlines Terbakar di Langit, Ini Penampakannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular