Industri Mulai Bangkit, Penjualan Listrik PLN Q1 Turun Tipis

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
06 May 2021 14:25
Melihat Gardu Induk 150kV Kendari. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) mencatat penjualan listrik pada kuartal I 2021 mengalami penurunan sebesar 1,34% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/ yoy).

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero) Bob Saril.

Bob mengatakan, meski secara keseluruhan penjualan listrik pada kuartal I ini masih minus 1,34%, namun penjualan listrik untuk rumah tangga mengalami pertumbuhan sebesar 3,31%.

Namun, kontraksi terbesar masih pada pelanggan bisnis yakni masih turun 9,5%. Sementara untuk pelanggan industri, menurutnya penurunan kini tidak sebesar sebelumnya, yakni hanya minus 1,01%.

"Secara year on year (yoy), penjualan listrik Januari sampai dengan Maret 2021 vs kuartal I 2020 mengalami penurunan sebesar -1,34%," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (06/05/2021).

Dia menjelaskan, penyebab masih turunnya penjualan listrik pada kuartal I 2021 ini dikarenakan pada awal 2020, tepatnya di kuartal I 2020, belum ada penerapan pembatasan mobilitas warga atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga penjualan masih normal.

"Kalau kita melihat awal tahun 2020, penerapan PSBB belum ada karena kasus Covid-19 belum terdeteksi pandemi," ujarnya.

Meski demikian, jika dibandingkan dengan awal pandemi Covid-19, menurutnya penjualan listrik ini sudah jauh lebih baik, khususnya di sektor industri.

"Artinya sektor industri kini mulai bouncing, naik terus walaupun masih di bawah kuartal I 2020," jelasnya.

Sementara itu, penjualan listrik khusus untuk Regional Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) pada kuartal I 2021 masih turun sebesar 0,41% dibandingkan dengan kuartal I 2020 (YoY).

Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) PT PLN (Persero) Haryanto W.S. mengatakan, ini merupakan dampak dari penurunan di Januari dan Februari 2021 dibandingkan awal tahun lalu yang masih normal sebelum pandemi melanda.

"Selama kuartal I, produksi masih turun -0.41% dibanding tahun lalu. Ini dampak dari penurunan Januari dan Februari 2021 dibanding tahun lalu yang belum pandemi. Namun, Maret dan April 2021 sudah tumbuh dibanding tahun lalu," ungkapnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masih Minus, Penjualan Listrik PLN Lebih Tinggi dari Proyeksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular