
Balada Prabowo Sudah Keliling Belum Dapat Jet-Kapal Selam

Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah mengunjungi banyak negara demi mengincar alat utama sistem persenjataan (alutsista) modern.
Negara yang dikunjungi dari Prancis, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, Austria, Turki, Rusia, hingga Jerman. Namun, hingga kini belum ada kepastian mengenai alutsista mana yang bakal menjadi pilihan Indonesia, alias belum berhasil.
"Proses pembelian memang membutuhkan waktu agak lama dari soal anggaran, spesifikasi teknis, kontrak dengan kemudian pembuatan, apalagi untuk sampai kontrak pun bisa makan waktu 1 atau 2 tahun," kata pengamat militer Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi), Beni Sukadis kepada CNBC Indonesia.
Namun, baru-baru ini, Prabowo membuahkan hasil dengan Jepang. Jepang menyetujui kesepakatan ekspor alat utama sistem persenjataan (alutsista) ke Indonesia. Bahkan bukan hanya pembelian alutsista, tapi ada unsur transfer teknologi bagi Indonesia.
Selain Jepang, Prabowo sempat blusukan ke sejumlah negara dalam kurun waktu satu pekan terakhir. Berdasarkan informasi yang dipublikasikan Kementerian Pertahanan RI dan Kementerian Luar Negeri RI, Prabowo dan jajarannya bertandang ke Inggris dan Rusia.
Prabowo melaksanakan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace pada 22-24 Maret 2021. Dalam siaran pers Biro Humas Setjen Kemhan RI pada Jumat (26/3/2021), kunjungan dilakukan dalam rangka meningkatkan kerja sama bilateral di bidang pertahanan RI-Inggris.
Kedua negara sepakat melanjutkan kerja sama pertahanan melalui bidang pendidikan militer dan pengadaaan serta pemeliharaan alat utama sistem pertahanan.
Di Rusia, Prabowo bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Kolonel Jenderal Andrei Kartapolov di Kementerian Pertahanan Rusia, Moskow pada Kamis (25/3/2021). Dalam pertemuan itu, Kartapolov menyatakan kerja sama pertahanan antara kedua negara menunjukkan tren positif.
Selain itu, pihak Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sempat dikabarkan melakukan diskusi serius dengan konsorsium perusahaan galangan kapal asal Prancis Naval Group.
Seperti dilaporkan Janes, Desember 2020, Indonesia kini menjajaki pemesanan kapal selam kelas Riachuelo, yang merupakan modifikasi dari kelas Scorpene, yang tentu bisa bikin gentar negara tetangga.
Kapal selam kelas Scorpene memang sudah dimiliki oleh negeri jiran Malaysia sebanyak dua unit. Namun, Naval Group selaku galangan kapal pembuat kapal selam ini, memastikan kapal selam Riachuelo, sudah mengalami berbagai perubahan dari Scorpene yang sudah pernah ada.
Kapal selam Riachuelo, merupakan kerja sama antara Prancis dengan Brasil dalam proses transfer teknologi, saat Negeri Samba itu memesan 4 kapal selam dari Perancis.
Halaman Selanjutnya >> Prabowo 100 Hari Kerja Keliling 8 Negara