Pandemi Covid-19

Kegelisahan Pengusaha, Amit-Amit RI Bernasib Seperti India

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
05 May 2021 19:56
Suasana Kashmir India lockdown. (AP/Dar Yasin)
Foto: Suasana Kashmir India lockdown. (AP/Dar Yasin)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada kekhawatiran pengusaha dan juga tentu banyak warga di Indonesia, jangan sampai Indonesia bernasib seperti India yang kena 'tsunami' Covid-19.

Adanya larangan mudik jadi melegakan bagi pelaku usaha untuk mencegah terjadi pandemi seperti di India. Namun, di sisi lain juga masih menjadi sentimen negatif untuk pertumbuhan ekonomi ke depan. 

"Langkah ini tepat adanya larangan mudik, kita tidak mau seperti India, ini bisa jadi bahaya kalau ada peningkatan Covid - 19 lagi," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Shinta Kamdani kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/5/2021).

Ia bilang larangan mudik memang mempengaruhi bisnis di beberapa sektor, seperti transportasi dan pariwisata. Padahal agenda saat ini mulai masuk pada pemulihan ekonomi, walaupun ia menilai pengendalian Covid - 19 masih jadi kunci.

"Kita tidak ada pilihan lain, kebijakan larangan mudik memang mempengaruhi, tapi gimana kita dorong percepatan vaksinasi serta membantu pengendalian Covid - 19," jelasnya.

Pemulihan ekonomi juga masih tergantung dari kesuksesan vaksinasi yang sampai saat ini. Menurut hemat Shinta saat ini sudah 20 juta penduduk yang sudah tervaksin, masih jauh untuk mencapai herd immunity.

"Tapi perlu di akselerasi supaya tercipta herd immunity," jelasnya.

CEO Sintesa Group ini juga melihat pada kuartal II ini masih optimistis selama pengendalian Covid - 19 masih bisa dilakukan. Daya beli dan produktivitas juga mulai ada tanda - tanda naik walaupun belum. Normal. Ekonomi global juga sudah membaik khususnya Amerika dan China yang menjadi pasar utama ekspor komoditas Indonesia.

Perbaikan konsumsi kelas menengah, normalisasi kinerja sektor riil yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi selain ekspor impor. Adanya Pandemi masih menjadi masalah utama ekonomi Indonesia tumbuh, dimana mobilisasi masyarakat juga masih terbatas.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada! Pandemi Mirip Covid Diramal Muncul Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular