Covid-19 di India, Begini Ngerinya Kondisi New Delhi

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
05 May 2021 19:14
A COVID-19 patient wearing oxygen mask waits inside an auto ricksha to be attended and admitted to a dedicated COVID-19 government hospital in Ahmedabad, India, Saturday, April 17, 2021. The global death toll from the coronavirus topped a staggering 3 million people Saturday amid repeated setbacks in the worldwide vaccination campaign and a deepening crisis in places such as Brazil, India and France. (AP Photo/Ajit Solanki)
Foto: AP/Ajit Solanki

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam gelombang pandemi Covid-19 yang menyerang India, kota New Delhi merupakan salah satu pusat terparah dalam penyebaran infeksi virus itu. Bahkan angka kematian akibat Covid-19 di New Delhi pernah mencapai 400 kasus perhari.

Hari ini Rabu (5/5/2021) ibukota India itu telah mencatatkan 20.960 kasus infeksi harian virus corona dengan 311 kematian.

Bila dibandingkan dengan jumlah tes perhari yang mencapai hampir 80 ribu, maka positivity rate di kota itu menyentuh 26,7%. Artinya dari 4 tes yang dilakukan, ditemukan minimal 1 kasus positif.

Delhi saat ini sedang dikunci hingga 10 Mei di mana hanya kegiatan penting yang diperbolehkan. Ini termasuk penjualan dan pasokan bahan makanan, bahan makanan, obat-obatan, pergerakan petugas kesehatan, pekerja garis depan, staf pemerintah, pejabat pengadilan, jurnalis dan mereka yang mencari perawatan medis.

Rumah sakit di kota telah melaporkan kekurangan pasokan oksigen, tempat tidur, dan obat-obatan penting karena infrastruktur kesehatan terus runtuh di bawah tekanan peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya yang membutuhkan oksigen atau dukungan ICU.

Sementara itu India secara keseluruhan pada Rabu (5/5/2021) melaporkan lonjakan kematian akibat Covid-19 sebanyak 3.780 selama 24 jam terakhir. Angka ini diiringi oleh kenaikan infeksi harian sebanyak 382.315 kasus.

India saat ini memiliki sekitar 3,45 juta kasus aktif, tetapi para ahli medis mengatakan jumlah sebenarnya dari kematian dan terinfeksi bisa lima hingga 10 kali lebih tinggi.

Bahkan negara itu menambahkan 10 juta kasus hanya dalam empat bulan, setelah membutuhkan lebih dari 10 bulan untuk mencapai 10 juta pertama.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Tahun Pandemi, Negara & Wilayah Ini Tetap Nol Kasus Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular