
Pilihan Prabowo Berkelas, Sayang AS Tolak Beri Jet Tempur F35

Jakarta, CNBC Indonesia - Menhan Prabowo dianggap selalu mengincar alat utama sistem persenjataan (alutsista) 'berkelas' yang bisa bikin efek gentar negara tetangga. Salah satunya keinginan meminang jet tempur siluman F-35, dan menolak tawaran F-16 Viper dari Amerika Serikat (AS).
"Hal yang lumrah apabila Menhan meminta F-35 dari Amerika Serikat (AS) dan menolak tawaran F-16V. Prabowo juga memasukkan Dassault Rafale dari Prancis dalam daftar alutsista high end yang ingin dibeli...," kata Pengamat Pertahanan Militer yang juga Peneliti senior Marapi Consulting & Advisory Beni Sukadis kepada CNBC Indonesia, Selasa (4/5/21).
Sayangnya keinginan itu sebatas harapan, Paman Sam tak sudi memberikannya kepada Indonesia. Sempat muncul kabar tawaran yang datang hanya jet tempur di bawahnya yaitu F-15EX.
Selain Prabowo, Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebenarnya sudah mengidamkan Indonesia punya jet tempur generasi 5, F-35. Namun, AS menolak secara halus memberikan jet tempur tersebut karena alasan inden yang selama 10 tahun, dan butuh transisi bagi Indonesia untuk punya jet tempur generasi 5. Padahal, jet tempur canggih seperti F-35 hanya diberikan kepada sekutu terdekatnya AS.
Luhut sempat kecewa berat, pada September 2020, ia sempat menggelar pertemuan dengan petinggi Pentagon AS. Isu tersebut mengemuka, istilahnya AS memberikan pesawat tempur tercanggih ke Singapura, tapi untuk Indonesia cukup versi F-16 terbaru, yang secara kelas tentu jauh di bawah F-35B yang bakal jadi milik Singapura.
Dalam konteks ini, Luhut menaruh perhatian mengenai hal ini. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Menko Marvest Jodi Mahardi kepada CNBC Indonesia, Jumat (18/9/2020).
"Pak Menko juga angkat bahwa penjualan senjata berteknologi tinggi dari AS juga sepertinya tidak sepantar dengan yang diberikan ke Singapura. Jadi dibutuhkan signal bahwa memang betul AS melihat Indonesia sebagai mitra strategis," kata Jodi.
Jodi membenarkan kekecewaan Luhut berkaitan dengan penjualan jet tempur F-16 Block 72 Viper ke Indonesia yang merupakan masih generasi ke-4, dan AS malah bersedia memberikan jet tempur lebih canggih generasi ke-5 yaitu F-35 ke Singapura.
Bagaimana bila Indonesia terpaksa hanya membeli jet tempur seperti Rafale atau F-15 EX yang generasi jauh di bawahnya?
"Jelas masih relevan dikaitkan dengan Renstra (Rencana Strategi) 25 tahun sejak 2010. Karena dari sisi kapabilitas dan spefisikasi teknis F-15 EX dan Rafale adalah multirole combat fighter. Artinya bukan saja digunakan untuk pertempuran jarak dekat, tapi jarak jauh," kata Beni Maret lalu.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article F-15 Pilihan Prabowo Ternyata Masuk 10 Jet Tempur Tercanggih