Kasihan! Tingkat Hunian Kamar Hotel di Bali Masih Rendah

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
03 May 2021 18:48
Sejumlah anak berlatih tari disanggar seni Nyalian Mas di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (11/9/2020). Di Kampung Bali, Harapan Jaya, Bekasi pengunjung dapat lebih mengenal seni dan budaya Bali. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pemerintah Kota Bekasi berencana membuat destinasi wisata baru di Kecamatan Bekasi Utara. Destinasi itu bernama Kampung Bali, terletak di Jalan Merpati, RT 011/09 Harapan Jaya.

Nama Kampung Bali lantaran dekorasi di lokasi itu persis di pulau dewata dan beberapa warga di sana memang berasal dari Bali.

“Jadi saya kira ini akan menjadi satu destinasi yang baik yang perlu dikembangkan di mana keberagaman suku dan budaya yang ada di kita ini perlu dimaksimalkan,” ucap Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto, kepada awak media beberapa waktu lalu. 

Dia menyampaikan seperti di Kota Bekasi, pada saat ini misalnya juga sudah memiliki beberapa tempat wisata lain yang mungkin dapat dikembangkan kembali.

“Seperti contoh kita sudah ada nama Kampung Betawi, kemarin juga sudah punya Tujuh Sumur yang akan kita kembangkan juga dan ini saya kira ini menjadi salah satu prioritas bagi Pemerintah Kota Bekasi untuk bagaimana kemudian orang tahu, bagaimana orang untuk hadir berkunjung ke destinasi wisata seperti ini,” jelasnya.

Pantauan CNBC Indonesia di lapangan, ornamen-ornamen khas Bali nampak menghiasi jalan-jalan menuju satu kampung tersebut. Terlihat juga, bendera-bendera serta payung-payung. 

Pemerintah Kota Bekasi pada saat ini tengah meningkatkan beberapa wisata lainnya yang ada agar optimal.   (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kampung Bali, Harapan Jaya, Bekasi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia bulan Maret 2021 mulai naik, baik secara bulanan atau tahunan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto menjelaskan TPK hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Maret 2021 mencapai rata-rata 36,07% atau meningkat 3,83 poin jika dibandingkan TPK bulan yang sama tahun 2020, yang tercatat sebesar 32,24%.

"TPK hotel bintang naik tidak lepas dari perkembangan transportasi kita, baik itu domestik dan internasional," jelas Setianto dalam konferensi pers virtual, Senin (3/5/2021).

Persentase TPK tertinggi tercatat di Provinsi Gorontalo sebesar 49,67%, kemudian Provinsi Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara masing-masing 49,38% dan 48,86%. Sementara itu Provinsi Bali masih tercatat sebagai provinsi dengan persentase TPK terendah yaitu sebesar 10,24%.

Adapun TPK hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Maret 2021 terhadap Februari 2021 mengalami kenaikan sebesar 3,67 poin.

Secara bulanan atau dari Maret 2021 dibandingkan Februari 2021, hampir seluruh provinsi mengalami peningkatan TPK, kecuali di Provinsi Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, dan Bengkulu, yang mengalami penurunan masing-masing sebesar 6,72 poin, 0,98 poin, dan 0,92 poin.

"Kenaikan tertinggi terjadi di Provinsi Aceh sebesar 15,77 poin, diikuti oleh Provinsi DI Yogyakarta sebesar 13,55 poin, dan Sulawesi Barat sebesar 11,44 poin. Sementara itu, Provinsi Maluku dan Kalimantan Selatan mengalami kenaikan terendah masing-masing sebesar 0,30 poin dan 0,37 poin," ujar Setianto.

Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama bulan Maret 2021 sebesar 1,65 hari atau terjadi penurunan sebesar 0,18 poin jika dibandingkan dengan keadaan Maret 2020.

Berdasarkan klasifikasi hotel, TPK tertinggi bulan Maret 2021 tercatat pada hotel dengan klasifikasi bintang 2 dengan TPK sebesar 38,40%, diikuti oleh hotel bintang 3 sebesar 38,18%. Sementara itu, TPK terendah tercatat pada hotel dengan klasifikasi bintang 1 dengan TPK sebesar 24,46%.

Berikut TPK menurut klasifikasi bintang di Indonesia pada Maret 2021:
- Bintang 1 sebesar 24,46% atau naik 5,02 poin jika dibandingkan Februari 2021
- Bintang 2 sebesar 38,4% atau naik 3,07 poin jika dibandingkan Februari 2021
- Bintang 3 sebesar 38,18% atau naik 4,09 poin jika dibandingkan Februari 2021
- Bintang 4 sebesar 36,52% atau naik 3,45 poin jika dibandingkan Februari 2021
- Bintang 5 sebesar 29,91% atau naik 3,54 poin jika dibandingkan Februari 2021

Adapun jika dibandingkan dengan kunjungan bulan Februari 2021, jumlah kunjungan wisman yang melalui pintu masuk udara bulan Maret 2021 mengalami kenaikan sebesar 80,76%.

Persentase kenaikan tertinggi terjadi di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Riau sebesar 166,67%, diikuti oleh Bandara Kualanamu, Sumatera Utara sebesar 164,71%. Sementara itu, Bandara Ngurah Rai, Bali justru mengalami penurunan 75%.

Berdasarkan pintu masuk laut, jika dibandingkan Februari 2021 naik sebesar 21,44%. Peningkatan tertinggi tercatat di Pelabuhan Batam, Kepulauan Riau sebesar 118,47%. Sementara di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau tercatat penurunan sebesar 100%.

Dari pintu masuk darat, jumlah kunjungan wisman bulan Maret 2021 mengalami peningkatan 5,17% jika dibandingkan dengan Februari 2021. Peningkatan yang signifikan sebesar 550% tercatat di pintu masuk Aruk, Kalimantan Barat, sedangkan pintu masuk Atambua, Nusa Tenggara Timur dan Jayapura, Papua mengalami penurunan sebesar 100%.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sad! Banyak Kamar Hotel Kosong, Terparah di Bali

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular