Sad! Banyak Kamar Hotel Kosong, Terparah di Bali

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
01 April 2021 16:50
Kamar Tidur Kedua Penthouse The Mark Hotel (CNBC International)
Foto: Ilustrasi Kamar Hotel

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 membuat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) turun sangat dalam. Hal ini juga berdampak terhadap tingkat keterisian atau occupancy hotel berbintang yang sepi peminat.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang sebesar 32,4% pada Februari 2021. Angka tersebut turun 16,82% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 49,22%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menjelaskan, TPK hotel klasifikasi bintang masih tertolong oleh para wisatawan domestik.

Tertolongnya keterisian kamar hotel oleh wisatawan domestik tercermin dari adanya meningkatnya mobilitas penduduk pada Februari 2021.

Berdasarkan data BPS terdapat peningkatan pergerakan, meskipun masih berada pada zona negatif.

Seperti di tempat perdagangan ritel dan rekreasi per Februari tercatat minus 22,2% atau naik dari bulan sebelumnya yang minus 24,3%. Angka tersebut meningkat kembali di bulan Maret yang menjadi minus 17,0%.

Adapun peningkatan TPK hotel klasifikasi bintang secara bulanan atau month-to-month (mtm) naik 2,05 poin pada Februari dibandingkan Januari 2021 yang berada pada kisaran 30,35%.

"Jadi kalau jumlah wisatawan mancanegara masih mengalami penurunan kemudian TPK kita mengalami peningkatan, tentu saja wisatawan domestik yang mendorong TPK di Indonesia," jelas Setianto pada konferensi pers, Kamis (1/4/2021).

Persentase TPK tertinggi pada Februari 2021 tercatat di Provinsi Kalimantan Utara sebesar 46,57%, diikuti oleh Provinsi Sumatera Selatan dan Gorontalo masing-masing
sebesar 46,11% dan 44,66%.

Sementara itu, Provinsi Bali masih tercatat sebagai provinsi dengan persentase TPK terendah, yaitu sebesar 8,99%.

Secara rinci, TPK menurut klasifikasi bintang di Indonesia pada Februari 2021:
- Bintang 1 sebesar 19,44% atau turun 4,98 poin jika dibandingkan Januari 2021
- Bintang 2 sebesar 35,33% atau naik 0,57 poin jika dibandingkan Januari 2021
- Bintang 3 sebesar 34,09% atau naik 0,81 poin jika dibandingkan dengan Januari 2021
- Bintang 4 sebesar 33,07% atau naik 4,98 poin jika dibandingkan dengan Januari 2021
- Bintang 5 sebesar 26,37% atau naik 1,94 poin jika dibandingkan dengan Januari 2021.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan bahwa saat ini pelaku di industrinya sudah mati-matian dengan prediksi sektor pariwisata anjlok selama lima bulan.

"Masuk Januari okupansi hotel terjun ke 30%, tadinya meningkat 50% di Desember. Itu diperparah Februari dan Maret, minggu depan bulan puasa lalu lebaran, ini lima bulan lebih diproyeksikan sepi. Nggak ngerti lagi cara bertahan sementara susah cari napas sisa untuk bertahan," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (1/4/21).


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pelancong Asing Masuk RI Naik, Begini Respons Pengusaha Hotel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular