
Krisis Oksigen di India Buat Warganya Bikin 'Oksigen Rumahan'

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan kasus Covid-19 di Indnia membuat negara kewalahan, hingga dilaporkan bahwa negara ini mengalami krisis oksigen untuk pasien karena jumlahnya yang mulai terbatas, sedangkan kebutuhannya terus meningkat dari waktu ke waktu.
Kebutuhan yang tinggi ini membuat warga India berupaya memenuhi kebutuhannya ini dengan mencari cara untuk memproduksi oksigen rumahan.
Hal ini dilaporkan Reuters, yang menyebutkan bahwa kata kunci 'how to make oxygen at home' meningkat penggunaannya pada 25 April berdasarkan data Google Trends.
Selain itu konten video, di penyedia video YouTube, mengenai proses pembuatan oksigen ini juga terus mengalami peningkatan penonton.
Namun, pakar di India mulai ramai mengingatkan bahaya pembuatan oksigen rumahan ini. Sebab dinilai bukan menghasilkan oksigen, namun bisa saja yang dihasilkan malah gas beracun hingga memicu terjadinya ledakan.
"Ada metode yang terbukti secara saintifik untuk membuat oksigen medis dengan konsentrator. Cara lain untuk membuatnya di rumah punya banyak risiko seperti menghirup gas beracun dan ledakan," kata A Ravikumar, sekretaris Indian Medical Association untuk Tamil Nadu.
Kemudian, Tarun Bhatnagar dari ICMR-National Institute of Epidemiology di Chennai menyebut pembuatan oksigen di rumah sebagai metode yang tidak reliabel.
"Pendekatan seperti ini bahkan bisa membahayakan jika menyebabkan perawatan yang tepat malah tertunda,"kata dia.
Mengutip Reuters, saat ini India telah mendapatkan bantuan tabung oksigen, regulator, kit diagnostik cepat, masker, dan oksimeter denyut dari Amerika Serikat pekan ini.
"Sama seperti India datang membantu kami di awal pandemi, Amerika Serikat berkomitmen untuk bekerja segera untuk memberikan bantuan kepada India pada saat dibutuhkan," kata Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS dalam tweetnya, dikutip Sabtu (1/5/2021).
Amerika telah mengirimkan persediaan senilai lebih dari US$ 100 juta ke India dan telah mengalihkan pesanan vaksin AstraZeneca miliknya ke India sebanyak 20 juta dosis.
Tak hanya AS, beberapa negara seperti Inggris, Irlandia, dan Rumania juga telah mengirimkan bantuan, dan gelombang pertama vaksin Sputnik V Rusia akan dijadwalkan tiba pada Sabtu ini.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Stok Oksigen di Denpasar Krisis, Bantuan Mulai Datang