Ajang Buka Bersama Jadi Klaster Baru Covid Nih, Masih Ngotot?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
01 May 2021 11:45
Petugas membawa peti jenazah yang akan dimakamkan dengan protokol COVID-19 di area khusus TPU Srengseng Sawah, Jakarta, Jumat (15/1/2021). TPU Srengseng Sawah mulai menerima pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19 sejak Selasa (12/1) lalu. Menurut petugas makam dalam tiga hari terakhir sudah 164 jenazah Covid-19 yang dikubur di TPU tersebut. Lahan pemakaman di Pondok Rangon dan Tegal Alur yang saat ini menjadi lahan pemakaman pasien Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) yang hampir penuh. Meski untuk jenazah pasien Covid 19, jenazah non Covid-19 masih bisa digunakan untuk pemakaman. Pantauan CNBC Indonesia sampai pukul 14.00 wib sudah 20 jenazah yang dimakamkan, dan kemungkinan akan bertambah lagi. Ada empat TPU di wilayah Jakarta yang digunakan untuk memakamkan jenazah pasien Covid-19, yakni TPU Tegal Alur di Jakarta Barat, TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur, TPU Rorotan di Jakarta Utara, dan TPU Srengseng Sawah. Dikutip dari CNN Indonesia pada Kamis, 14/1, Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan Winarto mengatakan, lahan di TPU Srengseng Sawah digunakan untuk memakamkan jenazah Covid-19 muslim. Dalam menangani krisis lahan pemakaman ini, pihak TPU Pondok Ranggon maupun TPU Tegal Alur juga menerapkan makam tumpang. Namun, mekanisme tersebut harus mendapat izin pihak keluarga. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Pemakaman jenazah korban covid-19 di TPU Srengseng Sawah, Jakarta. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia terus terjadi dengan signifikan seiring dengan bermunculannya klaster baru di berbagai wilayah, tak hanya di Jakarta.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan setidaknya saat ini telah muncul lima klaster baru di berbagai tempat. Mulai dari perkantoran hingga klaster bukber. Dia menyebutkan munculnya klaster-klaster ini memungkinkan terjadinya superspreader.

"Pertama dimulai dari adanya klaster perkantoran. Kedua, klaster bukber. Ketiga, klaster tarawih di Banyumas. Keempat, klaster mudik di Pati, dan klaster takziah di Semarang," kata Nadia dalam konferensi pers Kemenkes, Jumat (30/4/2021.

Munculnya klaster baru ini, kata Nadia, terutama disebabkan karena ketidakdisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

Seperti misalnya alam kasus klaster tarawih di Banyumas, dilaporkan 51 orang tertular COVID-19 usai satu orang jamaah tetap berangkat ke masjid meski sudah positif Covid.

"Kita juga harus tahu kalau dalam kondisi kesehatan yang kurang baik ya sebaiknya tidak atau menunda sampai kita sehat untuk berangkat shalat tarawih," terang dia.

Selain beribadah, hal lainnya yang harus diperhatikan adalah pelaksanaan protokol kesehatan dalam kegiatan buka bersama.

Nadia menegaskan, meski tahun ini telah diizinkan untuk melakukan buka bersama namun juga harus diperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan penularan bisa terjadi.

Untuk diketahui, kenaikan kasus Covid-19 masih terus terjadi di Indonesia. Per Jumat (30/4/2021) terjadi kenaikan 5.500 pasien berdasarkan data Kementerian Kesehatan.

Dengan pertambahan tersebut maka total kasus Covid-19 mencapai 1,668 juta. Kasus baru harian tersebut ditemukan dari 51.664 tes yang selesai pada tersebut.

Sementara itu jumlah pasien sembuh bertambah lebih tinggi dari kasus baru, yakni 5.202 orang. Alhasil total pasien sembuh telah menembus 1,522 juta orang.

Adapun kasus meninggal bertambah 187 orang sehingga totalnya menjadi 45.521 orang.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukber Jadi Biang Kerok Kluster Perkantoran?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular