
Liburan dari Virus, Maladewa Izinkan Turis Kaya dari India

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski di tengah pandemi, Maladewa rupanya masih menyambut para pelancong kaya dari India untuk menikmati pantai terpencil dan laguna sebening kristal.
Berbeda dengan banyak negara yang melarang penerbangan dari dan ke India, Kepulauan Samudra Hindia tersebut membuka kembali perbatasan internasionalnya pada pertengahan Juli lalu.
Pembukaan kembali setelah ditutup selama tiga bulan tersebut membuat banyak masyarakat India berbondong-bondong berlibur ke wilayah yang memiliki lebih dari seribu pulau tersebut.
Sebagaimana diketahui, India kini menduduki posisi kedua dengan kasus corona terbanyak di dunia, yakni lebih dari 18,7 juta kasus infeksi dan lebih dari 208 ribu kematian.
Namun, pelancong India tidak bisa seenaknya berlibur di Maladewa, sebab menurut aturan baru pemerintah setempat, wisatawan yang tiba dari India hanya dapat menginap di resor atau perahu safari. Mereka juga tidak diizinkan untuk check-in ke wisma di pulau berpenghuni tempat penduduk setempat tinggal.
"Lokasi geografis pulau-pulau kecil kami membantu kami meminimalkan risiko (virus)," kata Thoyyib Mohamed, kepala otoritas pariwisata negara itu, kepada AFP.
"Setiap pulau kecil adalah resor tunggal yang mandiri. Bahkan jika kami memiliki beberapa kasus yang bermunculan di sana-sini, kami dapat menampungnya di dalam resor tanpa mengekspos penduduk setempat."
Thoyyib juga mengatakan telah meluncurkan kampanye untuk memvaksinasi 50.000 tenaga kerja di sektor pariwisata serta sektor yang menyediakan layanan berkaitan dengan perdagangan perhotelan.
"Kami ingin menjadi sektor pariwisata yang divaksinasi penuh pertama di dunia," kata Thoyyib, menambahkan sekitar 90% pekerja sudah divaksinasi.
Laporan media menunjukkan bahwa Maladewa bahkan mungkin menawarkan vaksin Covid-19 kepada pengunjung asing. Namun pemerintah mengatakan tidak memiliki rencana itu sampai semua warga Maladewa dan warga non-warga negara menerima kedua dosis AstraZeneca atau vaksin Sinopharm.
Sekarang lebih dari dua pertiga dari 330.000 populasi Maladewa telah menerima dosis pertama mereka. Maladewa kini memiliki lebih dari 29.000 infeksi virus dengan 73 kematian, dengan jumlah kasus meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alamak, Maldives Terancam Menghilang di Tahun 2100
