PHE ONWJ Mulai Kaji Dampak Tumpahan Minyak di Karawang

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
30 April 2021 12:40
Oil Boom Pertamina (dok: PHE ONWJ)
Foto: Oil Boom Pertamina (dok: PHE ONWJ)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk penanganan dan melakukan kajian lingkungan terhadap dampak tumpahan minyak di perairan maupun daratan pesisir Karawang, Jawa Barat.

Seperti diketahui, pada Kamis (15/04/2021) lalu telah terjadi kebocoran pipa minyak bawah laut berukuran 16" di sekitar area BZZA yang dioperasikan PHE ONWJ di lepas pantai Karawang.

Achmad Agus Miftakhurohman, General Manager Zona 5 Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, menyampaikan bahwa pihaknya berkoordinasi dan menggandeng sejumlah pemangku kepentingan, termasuk KLHK, dalam penanganan tumpahan minyak ini.

"Penanganan yang dilakukan PHE ONWJ berfokus pada pengendalian sumber peristiwa, penanganan tumpahan minyak dan pembersihan, penanganan masyarakat dan lingkungan serta dukungan pemangku kepentingan," jelasnya, seperti dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Jumat (30/04/2021).

Melda Mardalina, Kasubdit Pemulihan Pertambangan Energi, Minyak dan Gas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga menyampaikan bahwa keterlibatan KLHK dengan terjun langsung melihat penanganan dan laporan yang telah disampaikan.

"Kondisi lapangan di beberapa wilayah sudah bersih dan kami harap PHE ONWJ terus dapat bersinergi dengan para stakeholders dalam penanganan lingkungan," ungkapnya.

Tidak hanya fokus penanganan tersebut, PHE ONWJ juga sigap melakukan kajian lingkungan awal dampak ceceran minyak.

Dalam melakukan kajian lingkungan, PHE ONWJ bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan dua universitas setempat yaitu Politeknik Perikanan Karawang dan Universitas Singaperbangsa Karawang. Tim ahli dari ketiga universitas ini dipimpin oleh Prof. Hefni Afandi dari PPLH IPB.

PHE ONWJ dan Tim Kajian Lingkungan kemarin, Kamis (29/04/2021) melakukan paparan hasil Kajian Evaluasi Dampak Tahap Awal dalam rangka menentukan area dan komponen lingkungan yang terdampak di Kantor KLHK, Kebun Nanas, Jakarta Pusat.

Tampak hadir pula dalam acara tersebut antara lain perwakilan Direktorat PPKPL KLHK, Senior Manager K3LL SKK Migas, Kosario M Kautsar, perwakilan PHE ONWJ, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat dan Kepulauan Seribu.

Prof. Hefni Afandi, Ketua Tim Kajian dari IPB menjelaskan, "Dari beberapa pantauan di perairan Karawang menggunakan pengukuran data insitu, sudah tidak ditemukan ceceran minyak, baik di permukaan laut maupun di darat," jelasnya.

Dia pun mengatakan timnya akan melanjutkan verifikasi lapangan dengan memberangkatkan tim ke Kepulauan Seribu hari ini, Jumat (30/4/2021).

"Ini untuk cek kualitas air dan mangrove, dan dilanjutkan di titik Karawang tepatnya sekitar Pakis Jaya serta Bekasi," lanjutnya.

Direktur Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut KLHK, Dida Migfar Ridha, menyampaikan laporan kajian awal dampak lingkungan tersebut harus dibuat secepatnya untuk menentukan tindak lanjut berikutnya.

"Kami berharap menerima laporan di minggu kedua bulan Mei untuk kajian ekosistem terdampak dan pembahasan tindak lanjut pada bulan depan," ujarnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh, Pipa Minyak di Karawang Bocor Lagi, Ini Kata Pertamina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular