Pertamina Bantah Subholding Ganggu Produksi Migas Q1

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
29 April 2021 17:32
PHE WMO operasikan kembali anjungan PHE 12. (Dok. Pertamina Hulu Energi)
Foto: PHE WMO operasikan kembali anjungan PHE 12. (Dok. Pertamina Hulu Energi)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) menyampaikan produksi minyak dan gas bumi (migas) pada kuartal I 2021 mencapai 861 ribu barel setara minyak per hari (boepd), lebih tinggi 2% dari target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2021 sebesar 848 ribu boepd.

Budiman Parhusip, CEO PT Pertamina Hulu Energi, Subholding Upstream Pertamina, mengatakan capaian tersebut menunjukkan perseroan bisa menahan laju penurunan produksi alamiah di mayoritas lapangan migas yang dikelola perseroan. Dia mengatakan, capaian produksi tersebut berasal dari lapangan migas di luar negeri sebesar 147 ribu boepd dan domestik 713 ribu boepd.

Adapun kontribusi produksi tersebut berasal dari seluruh lapangan migas yang berada di dalam portofolio Subholding Upstream Pertamina, antara lain PT Pertamina Hulu Energi, PT Pertamina EP, PT Pertamina EP Cepu, PT Pertamina Hulu Indonesia dan PT Pertamina Internasional EP, serta beberapa perusahaan lainnya.

"Kami bersyukur untuk Triwulan 1 Tahun 2021, kami bisa menahan laju penurunan produksi alamiah di mayoritas lapangan kami," tutur Budiman, seperti dikutip dari keterangan resmi PHE, Kamis (29/04/2021).

Untuk produksi gas domestik, Pertamina mencatatkan produksi 2.405 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 104% dari target produksi kuartal I dalam RKAP sebesar 2.318 MMSCFD. Sedangkan untuk penyalurannya atau lifting gas mencapai sebesar 1.914 MMSCFD.

"Produksi minyak domestik juga memberikan kontribusi signifikan. Sampai dengan Maret 2021, produksi minyak domestik mencapai 298 ribu barel per hari dengan lifting mencapai 290 ribu barel per hari. Kami terus berupaya untuk dapat memenuhi target-target yang telah ditetapkan," tuturnya.

Selain dari domestik, lapangan migas di luar negeri yang dikelola Pertamina menurutnya juga turut andil dalam pencapaian produksi migas perseroan. Produksi minyak dari lapangan di luar negeri sampai dengan Maret 2021 adalah 97 ribu bph atau 106% dari target di RKAP 2021. Sedangkan gas, produksi sebesar 291 MMSCFD.

Selanjutnya, dari kegiatan eksplorasi juga terus melanjutkan kegiatan seismik. Sampai dengan kuartal I, realisasi seismik 2D telah mencapai 1.647 km atau 133% dari yang ditargetkan, sedangkan seismik 3D telah mencapai 198 km2.

Untuk kegiatan pemboran, Pertamina telah menyelesaikan satu pemboran sumur eksplorasi dari empat yang dikerjakan, dan 46 sumur pengembangan dari 66 sumur yang dikerjakan. Sedangkan untuk kegiatan work over telah dilaksanakan sebanyak 124 kegiatan atau 113% dari yang ditargetkan dan kegiatan well intervention telah mencapai 2.334 kegiatan atau 101% dari target 2.301 kegiatan di kuartal I.

Menurutnya, adanya perubahan organisasi di Pertamina, khususnya di hulu migas menjadi Subholding Upstream menjadikan kegiatan hulu migas di Pertamina menjadi lebih adaptif, lincah dan efisien.

"Melalui Subholding Upstream, sinergi seluruh wilayah kerja melalui regionalisasi dapat meningkatkan operational excellence, mempercepat proses pengembangan bisnis serta proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan agile karena berkurangnya proses birokrasi," paparnya.

Budiman menambahkan bahwa Subholding Upstream Pertamina akan terus berupaya melakukan kinerja yang optimal dengan berupaya menjaga produksi dan lifting, serta melanjutkan kegiatan eksplorasi, pengembangan dan inovasi-inovasi di seluruh perusahaan hulu untuk mencapai target di tahun 2021 ini.

Usaha-usaha yang akan dilakukan, antara lain menjaga dan meningkatkan kinerja terkait aspek HSSE, memastikan seluruh program kerja dapat dilaksanakan tepat waktu, tepat jadwal, dan tepat anggaran khususnya kegiatan-kegiatan yang langsung berhubungan dengan peningkatan produksi terutama pemboran, work over dan well intervention, pengelolaan perubahan yang baik sehingga proses transisi tidak mengganggu progres pencapaian kinerja, meningkatkan budaya sharing dan sinergi antara regional di bawah Subholding Upstream, serta tetap menerapkan efektivitas biaya (cost effectiveness).

"Kami sangat mengapresiasi dukungan positif yang selalu diberikan oleh Kementerian ESDM, SKK Migas dan pihak-pihak lainnya. Dukungan tersebut akan menjadi penyemangat kami dalam menjawab tantangan dan memenuhi target yang telah ditetapkan", ujarnya.

Sebelumnya, SKK Migas mengungkapkan bahwa produksi migas Pertamina Grup dari lapangan di dalam negeri selama kuartal I 2021 tak mencapai target.

Berdasarkan data SKK Migas, produksi minyak dari Pertamina EP selama Januari-Maret 2021 hanya mencapai 86,5% dari target atau hanya 73.503 barel per hari (bph), lebih rendah dari target di dalam APBN 85.000 bph. Sementara produksi gas Pertamina EP pada kuartal I 2021 ini mencapai 699 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), beda tipis dari target sebesar 700 MMSCFD.

Lalu, Pertamina Hulu Energi OSES, realisasi produksi minyak pada kuartal I 2021 baru mencapai 89% dari target, yakni 24.030 bph, lebih rendah dari target APBN 27.000 bph.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan tidak tercapainya target produksi minyak dari beberapa anak usaha Pertamina ini dikarenakan adanya restrukturisasi organisasi di tubuh perseroan belum lama ini.

"Di awal 2021, dimulai akhir 2020, Pertamina melakukan perubahan-perubahan organisasi subholding, itu menjadi salah satu penyebab dan sebuah proses dan itu memang biasanya akan terjadi," paparnya dalam konferensi pers Kinerja Hulu Migas Kuartal I 2021, Senin (26/04/2021).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PHE Targetkan Eksplorasi Blok East Natuna Tahun 2026

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular