Ternyata Ini Alasan di Balik Produksi Minyak Pertamina Melesu

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
27 April 2021 19:47
Pertamina EP Tajak Sumur BLK INF-2 di Muara Enim (Dok. Pertamina EP)
Foto: Pertamina EP Tajak Sumur BLK INF-2 di Muara Enim (Dok. Pertamina EP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat bahwa produksi minyak dan gas Pertamina Grup dari lapangan di dalam negeri selama kuartal I 2021 tak mencapai target.

Berdasarkan data SKK Migas, produksi minyak dari Pertamina EP selama Januari-Maret 2021 hanya mencapai 86,5% dari target atau hanya 73.503 barel per hari (bph), lebih rendah dari target di dalam APBN 85.000 bph. Sementara produksi gas Pertamina EP pada kuartal I 2021 ini mencapai 699 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), beda tipis dari target sebesar 700 MMSCFD.

Lalu, Pertamina Hulu Energi OSES, realisasi produksi minyak pada kuartal I 2021 baru mencapai 89% dari target, yakni 24.030 bph, lebih rendah dari target APBN 27.000 bph.

Ada pula PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur yang realisasi produksi minyaknya hanya 83,6% dari target atau hanya sebesar 8.779 bph dari target 10.500 bph.

Menanggapi hal ini, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan tidak tercapainya target produksi minyak dari beberapa anak usaha Pertamina ini dikarenakan adanya restrukturisasi organisasi di tubuh perseroan belum lama ini.

"Di awal 2021, dimulai akhir 2020, Pertamina melakukan perubahan-perubahan organisasi sub holding, itu menjadi salah satu penyebab dan sebuah proses dan itu memang biasanya akan terjadi," paparnya dalam konferensi pers Kinerja Hulu Migas Kuartal I 2021, Senin (26/04/2021)

Namun demikian, menurutnya Pertamina kini mulai melakukan harmonisasi dengan organisasi yang baru. Dari pihak SKK Migas pun menurutnya sudah menemui langsung pejabat Pertamina dan membahas isu ini.

"Tapi saya kira perubahan organisasi menciptakan guncangan-guncangan, ini masih akan perlu diprioritaskan untuk waktu-waktu akan datang. Kita dari SKK langsung komunikasi, baik dari holding maupun manajemen sub holding," ungkapnya.

Pada kuartal I 2021 produksi minyak bumi nasional hanya mencapai 679,5 ribu barel per hari (bph) atau 96,4% dari target APBN 2021 sebesar 705 ribu bph. Capaian ini juga masih di bawah realisasi produksi tahun 2020 sebesar 708,5 bph.

Sementara untuk produksi minyak terangkut (lifting) sepanjang kuartal I 2021 masih lebih rendah dibandingkan produksi, yakni 676,2 ribu bph atau 95,9% dari target APBN 705 ribu bph.

Adapun realisasi salur (lifting) gas pada Januari-Maret 2021 juga masih di bawah target yakni 5.539 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 98,3% dari target APBN sebesar 5.638 MMSCFD.

Secara total, untuk lifting migas sepanjang kuartal I 2021 mencapai 1,66 juta barel setara minyak per hari (boepd), di bawah target APBN sebesar 1,71 juta boepd.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Berisiko Tinggi Alami Tumpahan Minyak dari Kegiatan Migas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular