
Ekonomi RI Bisa 'Ngegas' Tumbuh 6%, Gimana Caranya Bu Menkeu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan perekonomian Indonesia bisa mencapai 6% di tahun depan dan tahun selanjutnya. Syaratnya, harusnya melakukan reformasi struktural.
Menurutnya, reformasi struktural dengan cepat dan tepat bisa menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkualitas terutama dari sektor investasi dan ekspor.
"Ini akan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi kita di atas 6% tanpa harus membebani APBN, dan bahkan akan bisa membuat APBN kita menjadi kembali sehat karena perekonomian yang tumbuh menjadi juga basis penerimaan pajak yang makin kuat," ujarnya dalam Rakornas Pembangunan Pusat, Kamis 929/4/2021).
Reformasi yang dilakukan terutama menyangkut human capital atau Sumber Daya Manusia (SDM), physical capital (infrastruktur), dan institusional (birokrasi). Dengan perbaikan ini maka perekonomian akan ikut tumbuh lebih berkualitas.
Bendahara negara ini menyebutkan, jika tidak dilakukan reformasi struktural maka pertumbuhan di bidang investasi Indonesia hanya sekitar 5,4%, begitu juga ekspor hanya akan tumbuh 5,2%. Sehingga percepatan reformasi sangat diharapkan oleh Pemerintah.
"Dengan adanya reformasi, kita harapkan kontribusi investasi bisa di atas 6% yaitu 6,6%, dan ekspor tumbuh di atas 6% yaitu 6,8%. Dan seterusnya 2023-2024, dengan adanya reformasi maka akselerasi dari pertumbuhan investasi diharapkan akan mencapai di atas 7%," jelasnya.
Lanjutnya, reformasi struktural ini juga dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas sehingga bisa tercipta kesempatan kerja yang lebih banyak bagi masyarakat Indonesia.
"Jadi langkah-langkah nanti di bidang pelaksanaan Undang-undang Cipta kerja di dalam rangka untuk memperbaiki iklim investasi akan sangat menentukan," tegasnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan Barang Ilegal Rp 49 M yang Disikat Sri Mulyani Cs