Terima Kasih Prabowo ke Bos Pentagon AS hingga Menhan India

Rahajeng Kusumo, CNBC Indonesia
25 April 2021 08:54
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke London, Inggris, pada 22-24 Maret 2020. Kunjungan dilakukan dalam rangka meningkatkan kerja sama bilateral di bidang pertahanan RI-Inggris. (Dok: Twittwr @mod_russia)
Foto: Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke London, Inggris, pada 22-24 Maret 2020. Kunjungan dilakukan dalam rangka meningkatkan kerja sama bilateral di bidang pertahanan RI-Inggris. (Dok: Twittwr @mod_russia)

Jakarta, CNBC Indonesia- Kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) dinyatakan tenggelam (subsunk) di Laut Bali. Kapal terdeteksi berada di kedalaman hingga 850 meter di bawah permukaan laut.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pun mengucapkan terima kasih pada tim yang telah mencari KRI Nanggaka-402. Dalam pencarian kapal selam tersebut, Indonesia mendapatkan bantuan dari negara tetangga seperti Australia, Malaysia, India, hingga Amerika Serikat.



"Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang ditawarkan dan diberikan kepada kita oleh teman-teman kita. Menteri Pertahanan AS LIyod Austin III, Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh, dan Menteri Pertahanan Malaysia Dato Sri Ismail Sabri Yakoob masing-masing menelepon saya secara langsung dan menyampaikan simpatinya kepada keluarga para pelaut yang kini hilang dengan kapal selam Indonesia KRI Nanggala 402," tulis Prabowo dalam Instagram pribadinya, Minggu (25/04/2021).

"Kami sangat berterima kasih atas solidaritas dan bantuan yang diberikan kepada kami," katanya.

Sebelumnya, peningkatan status menjadi subsunk ini diambil setelah tim evakuasi menemukan beberapa bukti otentik serpihan barang KRI Nanggala. Salah satunya, berbentuk tabung torpedo, tabung air minum, hingga alat salat.

Barang ditemukan di sekitar radius 10 kilometer dari titik pencarian sementara tidak ada kapal lain melintas di daerah situ. Penemuan beberapa barang tersebut, juga mengindikasikan kapal mengalami retakan.

"Dengan demikian dengan adanya bukti otentik diyakini milik Nanggala itu, sehingga saat ini kami isyaratkan untuk menaikkan status dari submiss menuju fase subsunk," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, Sabtu (24/4/2021).

Dalamnya posisi KRI Nanggala membuat penyelamatan dan evakuasi cukup sulit dilakukan. Bukan cuma cukup dalam, penyelamatan juga riskan.

Meski demikian, Yudo mengatakan TNI yang dibantu oleh sejumlah pihak seperti Polri, Basarnas, serta beberapa pasukan dari negara lain akan terus mengupayakan evakuasi. Sebagaimana diketahui, sejumlah pasukan asing ikut membantu evakuasi di antaranya Singapura, India dan Amerika Serikat (AS).

Lebih lanjut, Yudo menyebut ada beberapa kepingan komponen diduga dari KRI Nanggala-402 yang ditemukan. Dia mengatakan komponen itu tak mungkin ditemukan jika tak ada keretakan.

"Sampai tadi ditemukan beberapa kepingan dan barang di lokasi terakhir kapal selam tersebut terlihat saat menyelam yang diyakini bagian atau komponen yang melekat di dalam kapal selam dan ini tidak akan terangkat keluar kapal apabila tidak ada tekanan dari luar atau terjadi keretakan di peluncur torpedo," kata Yudo.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pesan Khusus Bos Pentagon ke Prabowo soal KRI Nanggala 402

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular