Internasional

Alert! Jepang Kembali Terancam ke Jurang Resesi

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 April 2021 16:55
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga. AP/Yoshitaka Sugawara
Foto: Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga. AP/Yoshitaka Sugawara

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan infeksi Covid-19 di Jepang telah membawa negara itu dalam kekhawatiran resesi yang dalam. Ketakutan ini datang setelah pemerintah Jepang diperkirakan akan mengeluarkan keadaan darurat ketiga di Tokyo dan tiga prefektur barat.

"Risiko resesi double-dip jelas meningkat," kata Hiroshi Shiraishi, ekonom senior di BNP Paribas Securities sebagaimana dilaporkan Reuters, Kamis (22/4/2021).

"Dampak dari pemberlakuan pembatasan di Tokyo dan Osaka saja akan cukup besar."


Dengan ribuan kasus baru akibat jenis virus yang sangat menular, Perdana Menteri (PM) Yoshihide Suga mengatakan bahwa pemerintah akan memutuskan minggu ini apakah akan mengumumkan keadaan darurat untuk sebagian besar negara itu. Bila memang berlaku, status tersebut akan diterapkan selama dua minggu.

Melansir kantor berita Jiji, pembatasan akan dilakukan dari 25 April hingga 11 Mei. Jika jadi diterapkan, tindakan darurat ini akan mempengaruhi hampir seperempat populasi Jepang yang berjumlah 126 juta dan atau sekitar 30% dari produk domestik bruto (PDB).

Sebelumnya, aturan senada sempat dikeluarkan Januari, di mana pemerintah menyerukan penutupan department store dan pengecer besar lain. Kali ini, aturan pembatasan diprediksi lebih banyak dari itu.

"Kami perlu mengambil langkah yang lebih kuat dan lebih terarah dari sebelumnya termasuk permintaan (untuk toko) untuk tutup," kata Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura seperti dikutip oleh kantor berita Kyodo News.

Jepang mengalami kenaikan kasus yang signifikan di wilayah metropolis Osaka dan Tokyo. Meski kenaikannya hanya berada di angka tiga ribuan kasus perhari, namun hal ini menjadi kekhawatiran baru.

Pasalnya  Negeri Sakura itu akan menjadi tuan rumah perhelatan akbar Olimpiade, Juli nanti. Acara tersebut sebelumnya telah mundur dari jadwal semua 2020.

Peningkatan cukup serius di seluruh negeri ini terjadi sejak mutasi E484K mulai merangsek memasuki seluruh wilayah. Akibatnya beberapa fasilitas kesehatan juga melaporkan angka penambahan pasien Covid-19 yang cukup banyak.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Loyo Nobita! Jepang Kontraksi di Q3 2021, Jauh dari Perkiraan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular