Sedih RI Terancam Impor Ayam, Ternyata Ini Biang Keroknya...

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
22 April 2021 17:15
Peternak Ayam (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Peternak Ayam (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Persoalan harga pakan dan DOC atau anakan ayam di dalam negeri mahal. Harga pakan mahal disebabkan harga bahan bakunya, yaitu jagung, yang juga mahal.

"Persoalan sekarang, pakan itu kenaikannya sudah cukup tinggi. Bahkan menurut hitungan kami dalam berapa bulan terakhir naik hampir 30%," kata Syailendra dalam diskusi online bertajuk 'Harga Jagung Melambung', yang diselenggarakan Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi, seperti dikutip Rabu (21/4/2021).

Dia mengatakan, harga pangan berkontribusi 45-50% dari harga ayam broiler. Dia mengatakan, selama ini Indonesia masih menahan masuknya ayam impor.

Selama ini impor lebih digunakan untuk mendatangkan indukan atau Grand Parents Stock (GPS) yang volumenya cenderung berfluktuasi karena sangat tergantung perhitungan pemerintah. Sejak 2017, impor unggas cenderung berada di bawah 1.000 ton. Pihak swasta tidak diperbolehkan untuk mengimpor sendiri. 

"Kita tidak tahu apakah akan mengulur dari setahun atau setahun setengah. Tapi daging ayam murah akan masuk. Kalau kita tidak mempersiapkan diri di dalam negeri, dengan DOC tinggi dan pakan tidak bersaing," jelasnya.

"Kita harus meningkatkan melakukan efisiensi produktivitas kita untuk bisa bagaimana harga pakan dan DOC murah, sebelum yang dari luar menyerbu kita," katanya.

Ada juga rekomendasi untuk membuka keran impor jagung sebagai pakan dari ayam. Selama ini rasio ketergantungan impor jagung di Indonesia terbilang masih rendah di bawah 5%. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/twg)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Ayam di Peternak Ditetapkan Paling Murah Rp18.000/ Kg



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular