
Nah Lo, Warga Emoh Divaksin Bakal Dibatasi Geraknya di Sini!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) akan membatasi gerak warga yang tidak atau menolak disuntik vaksin. Ini dilakukan seiring gencarnya kampanye vaksinasi di pusat bisnis dan pariwisata Timur Tengah itu.
Hal ini ditegaskan Otoritas Manajemen Krisis dan Bencana Darurat Nasional (NCEMA) Selasa (20/4/2021). Sebagai informasi, negara berpenduduk sekitar 9 juta jiwa itu telah memvaksinasi 65% dari populasi yang memenuhi syarat.
"Langkah-langkah ketat sedang dipertimbangkan untuk membatasi pergerakan individu yang tidak divaksinasi ... seperti melarang masuk ke beberapa tempat dan akses ke beberapa layanan," kata Juru Bicara NCEMA Saif Al Dhaheri, dikutip Reuters.
"Keragu-raguan Anda hari ini merupakan penghalang bagi tujuan kami, hal itu membahayakan keluarga, orang yang Anda cintai, dan komunitas Anda," tambahnya merujuk ke orang-orang yang menolak divaksin.
Sementara itu, negara Teluk itu mencatat 1.903 infeksi baru pada Senin. Sehingga total positif menjadi 500.860 kasus dengan 1.559 kematian.
UEA adalah salah satu negara dengan program vaksinasi Covid-19 tercepat di dunia. Negara ini juga ketat memberlakukan jarak sosial dan pemakaian masker di depan umum.
Abu Dhabi, yang merupakan ibukota negara itu, sekarang akan menawarkan vaksin Pfizer-BioNTech selain suntikan Sinopharm China. Sedangkan Dubai sudah lebih dulu memvaksin dengan Pfizer dan AstraZeneca.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Indonesia Teken Kontrak Beli LPG Dari ADNOC Rp 28 T
